RADARMETROPOLIS, Surabaya - Usai prosesi sidang isbat nikah di Gedung Siola Lantai 4 Kota Surabaya, 330 pasangan yang mengikuti nikah masal secara bergantian menuju Gedung Merah Putih di Kompleks Balai Pemuda Surabaya. Mereka akan dirias oleh 330 Make Up Artist (MUA) untuk selanjutnya dikirab menuju Balai Kota Surabaya pada pukul 15.00 WIB.
Pernikahan 330 pasangan itu dirayakan oleh Pemkot Surabaya dengan menggelar garden party atau pesta kebun. Selain itu, ada kirab massal Resepsi Akbar Isbat Nikah Massal di Balai Kota Surabaya.
"Setelah kirab pengantin dari Balai Pemuda, akan ada serah terima dari Pemkot Surabaya kepada Pengadilan Agama dan Kementerian Agama untuk disahkan dalam bentuk penetapan pengadilan dan buku nikah. Setelah itu, ada seremonial, khutbah nikah dari Bapak Wali Kota Surabaya terhadap 330 pengantin itu," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Surabaya Eddy Christijanto, Selasa (2/7/2024).
Untuk prosesi kirab pengantin, rencananya, juga akan dilakukan penutupan jalan sekitar 1 hingga 1,5 jam. Yakni di kawasan Jalan Yos Sudarso menuju ke Balai Kota Surabaya.x
Eddy mengatakan, nikah massal ini tujuannya untuk mengedukasi masyarakat bahwa pernikahan secara resmi itu sebenarnya mudah. Bahkan, ketika datang ke KUA, biayanya Rp 0 atau gratis, kecuali KUA diundang ke rumah, tentu ada biayanya sesuai dengan keputusan Menteri Agama.
Dalam prosesi isbat nikah nanti, terdapat lima hakim dan ruangan untuk sidang di Gedung Siola Lantai 4 Kota Surabaya. Setelah itu, penetapan pengadilan, KUA wilayah masing-masing akan menerbitkan buku nikah.
"Setelah buku nikah terbit, barulah Disdukcapil akan mengubah seluruh biodata kependudukan. Akta kelahiran anaknya juga akan kita terbitkan. Harapan kita semakin lama isbat nikah semakin menurun, tetapi yang meningkat adalah pernikahan massal untuk orang-orang yang tidak mampu," jelasnya.
Pada nikah massal hari ini, ada lima pasangan tertua usia 70 tahun pada mempelai laki-laki dan mempelai perempuan dengan usia 60 tahun. Namun, untuk pasangan lansia tidak mengikuti kirab.
Kegiatan berikutnya, melakukan penilaian kepada MUA terbaik. Nantinya, mereka akan mendapatkan penghargaan dari Pemkot Surabaya dan pendukung kegiatan. Lalu, ada panorama kuade (dekorasi) yang dikemas dengan LED dan juga lighting dari vendor. (tri/RRj)
0 comments:
Posting Komentar