RADARMETROPOLIS: Surabaya – Kantor
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI (Kemenkumham) Jawa Timur patut bangga
terhadap kualitas karya narapidana (napi) di Jatim. Dalam penjualan produk
karya narapidana, hasil karya dari narapdinana di Jatim menjadi yang paling
laris se-Indonesia. Kakanwil pun menilai hal itu sebagai bukti karya napi di
Jatim sangat berkualitas.
Penjualan produk karya narapidana
selama gelaran One Day One Prison's Product mencapai Rp990 juta. Dari omzet
sebesar itu, sepertiganya merupakan hasil penjualan produk karya napi dari
Lapas I Surabaya, takni mencapai Rp323.024.750. Sedangkan jika diakumulasikan jajaran
pemasyarakatan Jatim menyumbangkan Pemasukan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar
Rp74.221.609.
"Omzet tersebut dari hasil
penjualan produk sekitar 1,5 bulan dari pertengahan Maret hingga akhir April
2023 untuk memeriahkan Hari Bakti Pemasyarakatan ke-59," ujar Kakanwil
Kemenkumham Jatim, Imam Jauhari, Sabtu (13/5/2023).
Imam menjelaskan, pada kegiatan tersebut
sebanyak 39 lapas dan rutan di Jatim memamerkan dan menjual produk karya warga
binaan. Beberapa produk unggulan yang dijual seperti meubel, celengan kreasi
dari kertas bekas, keripik, batik hingga tahu nigarin.
Proses penghitungan omset
penjualan karya narapidana dilakukan melalui proses verifikasi omset didasarkan
pada bukti atau nota penjualan produk. Serta proses verifikasi PNBP didasarkan
pada data yang masuk di aplikasi OMSPAN (spanint.kemenkeu.go.id) periode bulan
Maret-April 2023.
"Alhamdulillah, berkat
antusiasme masyarakat untuk membeli produk narapidana dan jajaran petugas
pemasyarakatan untuk memasarkan produk, Kanwil Kemenkumham Jatim ditetapkan
dengan penjualan tertinggi dari Ditjen Pemasyarakatan," jelas Imam.
Lebih lanjut Imam menyatakan,
Lapas I Surabaya menjadi lapas dengan omset paling tinggi dengan Rp323.024.750.
Namun, untuk kontribusi terhadap PNBP, Lapas I Malang menjadi yang paling
tinggi dengan Rp12.917.459.
Dari omzet yang didapatkan
tersebut, dikurangi untuk biaya modal serta ada premi yang dibagikan untuk
narapidana sebagai tabungan saat mereka bebas nanti.
Capaian di atas diharapkan bisa
meyakinkan masyarakat agar tidak ragu untuk membeli produk narapidana. Karena
secara kualitas, produk karya warga binaan tidak kalah dengan produk di luar
lapas. "Ini adalah bukti bahwa karya-karya narapidana di Jatim sangat
berkualitas," tuturnya. (rdj)
0 comments:
Posting Komentar