RADARMETROPOLIS: Banyuwangi – Menteri Dalam Negeri, M Tito
Karnavian, meminta daerah lain untuk belajar ke Bumi Blambangan. Mantan Kapolri
itu telah membuktikan secara langsung kehebatan atau kecanggihan Kabupaten
Banyuwangi dalam melakukan pelayanan publik, sehingga selalu meraih juara dalam
lomba pelayanan publik.
Ketakjubannya terhadap Banyuwangi sudah mulai dirasakan oleh
Tito begitu tiba di Bandar Udara Internasional Banyuwangi.
“Kita lihat dari bandaranya, ini berbeda. Kita melihat
konsep yang dibangun memiliki taste yang kuat. Bentuk bangunannya bagus, tidak
ada AC, banyak tumbuhan hijau, ini tidak ada dan tidak saya temui di Indonesia.
Kalau di luar negeri banyak yang memang lebih memilih konsep seperti itu,” kata
Tito saat berkunjung di Kantor Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari, Jumat
(4/6/2021).
Di desa tersebut Tito menyempatkan melihat langsung
pelayanan publik berkonsep smart kampung. Ada 26 layanan kependudukan yang
telah terintegrasi dengan berbagai layanan di instansi kabupaten.
Program smart kampung Banyuwangi dimulai sejak 2015.
Berbagai layanan administrasi kependudukan lebih mudah diakses oleh warga. Saat
ini terdapat 41 desa dari total 189 desa yang telah menjalankan program ini.
“Saya datang ke sini ini mau membuktikan, bagaimana
sesungguhnya Banyuwangi. Setiap tahun kami menyelenggarakan lomba terkait
pelayanan publik dan Banyuwangi selalu menjadi pemenang. Jadi saya penasaran,
seperti apa,” kata Mendagri.
Dari pengamatannya, Tito menilai bahwa pelayanan adminduk
yang dilakukan cukup baik dan canggih.
“Itu tadi pelayanan adminduk cukup baik dan canggih. Saya
tertarik karena memudahkan masyarakat untuk melakukan pelayanan sendiri. Cukup
datang, jenis apa yang diinginkan ada,” ungkapnya.
Hal itu, kata Tito, yang menjadi perhatian bagi kementrian
yang dipimpinnya. Tidak salah jika daerah lain untuk meniru apa yang dilakukan
oleh Banyuwangi.
“Memang tidak salah kalau banyak daerah datang ke sini untuk
meniru capaian Banyuwangi. Maka dari itu, daerah lain tirulah Banyuwangi,”
tegasnya.
Selain itu Tito juga menyebut potret keberhasilan lainnya
adalah juga terlihat dari tatanan kantor desa yang indah dan asri.
“Jadi tidak salah Bapak Presiden menggelontorkan dana desa
Rp 72 Triliun kalau hasilnya seperti ini. Ini menjadi salah satu contoh yang
baik,” tandasnya. (nis)
0 comments:
Posting Komentar