RADARMETROPOLIS: Sidoarjo – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, berharap berdirinya Kawasan Industri Halal di Jatim akan menjadikan produk makanan halal di Indonesia menembus pasar konsumsi sepuluh besar dunia. Dalam hal ini termasuk memproduksi semakin banyak produk halal yang berkualitas, baik untuk pasar konsumsi dalam negeri maupun untuk melayani kebutuhan produk halal dunia.
“Jumlah penduduk muslim dunia sangat besar. Menurut Global
population (2019) penduduk muslim dunia tercatat 24 persen, setara 1,9 miliar
orang. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di
dunia, saat ini tercatat 229 juta jiwa. Ini potensi sekaligus peluang yang bisa
dimanfaatkan IKM dan UKM asal Jatim untuk menjadi pemain global dalam industri
makanan halal,” kata Khofifah saat mengunjungi bakal lokasi Kawasan Industri
Halal (KIH) Jatim di Safe N Lock Eco Industrial Park, Sidoarjo, Minggu
(29/11/2020).
Khofifah menyampaikan apresiasinya atas pembangunan kawasan
industri halal yang mengakomodasi IKM dan UKM yang juga mengusung konsep halal
industri di Jawa Timur. Ia pun meyakini bahwa impian nyata bagi pelaku IKM dan
UKM Jatim bisa segera menjadi kenyataan.
“Hadirnya Kawasan Industri Halal akan mendorong perkembangan
industri produk halal di Jatim. Bagi IKM dan UKM, ini seperti mimpi jadi
kenyataan karena tiba-tiba punya peluang, mereka bisa punya pabrik,” tandas
Khofifah.
Kawasan Industri Halal sendiri adalah suatu area yang
dikhususkan untuk produksi dan tempat penyimpanan produk halal. Dimana
integritas suatu produk halal dijamin oleh kawasan melalui sistem dan prosedur
halal yang ketat. Kawasan Industri Halal ini merupakan pengembangan kawasan
industri di Safe N Lock berdiri di atas lahan seluas ± 410 hektar.
Luas total lahan kawasan industri halal tersebut
direncanakan mencapai 148 hektar. Sebagai pengelola, PT. Makmur Berkah Amanda
siap menambah luasan kawasan industri halal, terutama untuk sektor pariwisata,
makanan dan minuman, kosmetik hingga kesehatan.
“KIH ini merupakan satu bentuk one stop service bagi para
IKM dan UKM,” terang Khofifah.
Di tempat tersebut semua kebutuhan untuk mengembangkan usaha
akan terfasilitasi.
“Mereka bisa produksi, mereka mengikuti format bagaimana
sebuah produksi di kawasan industri modern, mereka mendapatkan suplai air yang
cukup, listrik yang cukup, tempat pengolahan limbah, sampai pada laboratorium
halal dan penerbitan sertifikat halalnya,” jelasnya.
Menurut Khofifah sebagai negara dengan penduduk beragama
Islam terbesar di dunia Indonesia memiliki potensi luar biasa. Yakni untuk
menjadi negara terdepan yang mengusung konsep halal di berbagai bidang
industri.
Hal itu juga didukung dengan potensi Jawa Timur yang
memiliki sekitar 6.826 pondok pesantren dan bertahap sedang dikembangkan
program One Pesantren One Product (OPOP). Hal ini membuktikan bahwa pasar dunia
masih terbuka lebar untuk Indonesia dan Jawa Timur.
Untuk itu sangatlah tepat bila di Jawa Timur dengan
masyarakatnya yang religius didirikan Kawasan Industri Halal.
“Saya ingin menyampaikan bahwa market luar negeri itu
tercatat 24 persen populasi muslim dunia setara dengan 1,9 miliar penduduk
dunia. Sementara Indonesia adalah penduduk Islam terbesar di dunia tapi saat
ini kita importir produk halal terbesar di dunia setara dengan US$ 167,9
Billion. Sementara kita punya kemampuan, yang kalau didorong apalagi diberi
ruang, maka pelaku UKM dan IKM akan bisa mewujudkan mimpinya menembus pasar
internasional yang saat ini tertinggi eksportir produk halal terbesar di dunia
adalah Brazil setara dengan US$ 5,2 Billion,” paparnya.
Untuk itu Khofifah berharap, KIH Safe N Lock Industrial Park
dapat segera rampung. Sehingga dapat segera dioperasikan secara maksimal dan
optimal. Pada akhirnya, pelaku IKM dan UKM segera dapat merasakan angin segar
dan mengembangkan usahanya.
“Mudah-mudahan bisa segera selesai dan semuanya lancar,
mudah-mudahan para pelaku IKM dan UMKM di Jawa Timur akan bisa tumbuh lebih
baik lagi produknya, bisa membangun akses karena kalau di kawasan ini berarti
akses ekspornya sangat mungkin di dalam satu jaringan kemudian proses
sertifikasinya juga bisa tersupport,” pungkasnya.
Saat ini produk fashion halal Indonesia lebih dulu berhasil menembus
persaingan pasar dunia, tepatnya dua besar dunia. (sr)
0 comments:
Posting Komentar