RADARMETROPOLIS: Banyuwangi – Rapat Badan Anggaran yang
dilakukan dalam rangka membahas Finalisasi Perubahan Anggaran Belanja dan
Pendapatan Daerah (P-APBD) Kabupaten Banyuwangi Tahun 2020 dengan Tim Anggaran
Pemerintah Derah (TAPD) pada Senin (28/09/2020) di Ruang Rapat Khusus Kantor
DPRD Banyuwangi berhasil membuahkan kesepakatan.
"Dari finalisasi P-APBD 2020 Kabupaten Banyuwangi, kita
bersama TAPD menyepakati komposisi rancangan Perda P-APBD 2020 Kabupaten
Banyuwangi. Adapun perubahan anggaran tersebut sebesar tiga triliun dua ratus
lima belas miliar tiga ratus sepuluh juta delapan puluh dlepalan ribu lima
ratus dua puluh delapan rupiah lima puluh dua sen," kata Ruliyono, SH, Wakil
Ketua DPRD Banyuwangi, di ruang kerjanya.
Pendapatan Daerah tersebut berasal dari tiga sumber
penghasilan yang rinciannya adalah Pendapatan Asli Daerah sebesar 565 miliar
294 juta 392 ribu 512 rupiah 52 sen; Dana Perimbangan (dana transfer) sebesar 2
triliun 346 miliar 865 juta 696 ribu 016 rupiah; Dan Lain-lain Pendapatan
Daerah yang Sah sebesar 303 miliar 250 juta rupiah.
“Jadi, yang pertama itulah rincian anggaran pendapatan
daerah. Lalu berikutnya yang kedua pada Belanja Daerah, yaitu sebesar 3 triliun
398 miliar 517 juta 580 ribu rupiah 65 sen. Dan ketiga, sejumlah 183 miliar 207
juta 491 ribu 868 rupiah 13 sen untuk anggaran pembiayaan daerah,” lanjut
Ruliyono.
Dengan selesainya pembahasan P-APBD Tahun 2020 itu, Ruliyono
berharap ke depan jika ada usulan-usulan program, baik itu terkait
permbangunan, Bansos, ataupun lainnya, siapapun yang menjadi Bupati Banyuwangi,
anggarannya harus segera diturunkan. Karena apa?
Menurut Ruliyono, dengan terealisasinya anggaran tersebut secara
cepat maka hal itu akan membantu pemerintah juga. Selain itu disitu otomatis
ada perputaran uang. Ia mencontohkan, dengan dilaksanakannya program-program
pembangunan oleh pemerintah, maka mayarakat yang menjadi tukang bangunan bisa
memperoleh pekerjaan. Begitu pula yang berstatus sebagai penjual bahan bangunan,
barang mereka laku.
“Jadi, dalam situasi pandemi Covid-19 ini bisa membantu
masyarakat," kata Ruliyono.
Untuk itu ia wanti-wanti hendaknya turunnya anggaran jangan sampai lama. Ia minta jangan sampai melewati
bulan Desember. Sebab anggaran tersebut sudah tersedia.
Ruliyono mengungkapkan, di Banyuwangi ada lembaga yang
kurang bagus dalam merealisasikan anggaran itu, diantaranya bidang Kesra .
"Setelah reses DPRD nanti, kita akan memanggil mereka, bagian Kesra dan Asisten I yang membidangi itu, yang mana disini untuk anggaran untuk masjid dan Bansos banyak yang belum cair," tegas Ruliyono. (ADV)
0 comments:
Posting Komentar