RADARMETROPOLIS: Surabaya – DPRD Jatim akan mengawasi pelaksanaan
proyek strategis nasional (PSN) senilai Rp 294,34 triliun di Jawa Timur. Sehubungan
dengan penerapan Perpres Nomor 80 Tahun 2019, Ketua DPRD Jatim Kusnadi melakukan
rangkaian audiensi selama sepekan dengan sejumlah Kementerian dan Wapres RI bersama
Gubernur Jatim Khofifah, pada minggu lalu. Dana triliunan itu untuk pendanaan
218 proyek.
Dari rangkaian pertemuan dengan delapan menteri di Jakarta,
Kusnadi mendapatkan penjelasan mendetil bagaimana proyek strategis nasional
untuk percepatan pembangunan ekonomi Jawa Timur akan dilaksanakan.
“Kami akan mengawal implementasi perpres tersebut. Tentunya
sesuai tugas dan fungsi kedewanan. Mengalokasikan anggaran yang menjadi porsi
daerah, juga melakukan pengawasan pelaksanaan anggaran tersebut nantinya,” kata
Kusnadi kepada wartawan terkait pelaksanaan proyek strategis nasional di Jatim
tersebut, Senin (20/1/2020).
Diungkapkan oleh Kusnadi, ada tiga fokus pembangunan yang
ditetapkan dalam Perpres Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan
Ekonomi di Kawasan Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo -
Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, serta Kawasan Selingkar Wilis dan
Lintas Selatan.
Pertama, pembangunan kawasan strategis nasional (KSN)
Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan
(Gerbangkertasusila) plus Madura dan Kepulauan. Pembangunan di kawasan ini
untuk menjaga dan meningkatkan daya saing pusat ekonomi nasional dan membangun
dampak positif pada pengembangan Madura sebagai daerah pemasok utama.
Kedua, pembangunan kawasan strategis pariwisata nasional. Meliputi
Bromo, Tengger, Semeru (BT) dan Selingkar Ijen. Pembangunan di kawasan ini
untuk menggenjot potensi wisata yang sinergis dengan sektor ekonomi lainnya.
Menurut Kusnadi, pembangunan pada kawasan tersebut untuk
mendongkrak pertumbuhan ekonomi di kawasan Tapal Kuda.
Ketiga, pembangunan selingkar Wilis dan Lintas Selatan
Jatim. Pembangunan kawasan ini diharapkan mendongkrak ekonomi kawasan Mataraman
dan lintas selatan untuk mengambil dampak positif keberadaan Tol Trans Jawa.
Pembangunan tiga kawasan tersebut direncanakan menelan
investasi senilai Rp 294,34 triliun. Sumber pendanaannya berasal dari APBN atau
APBD, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), BUMN dan swasta. Dana
triliunan itu untuk pendanaan 218 proyek. “Untuk sektor infrastruktur, ekonomi
dan sumber daya manusia,” pungkas Kusnadi.
Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, tanggal 14-17
Januari 2020 lalu, Kusnadi melakukan pertemuan dengan sejumlah menteri di
Jakarta terkait rencana pemerintah pusat dalam melakukan percepatan pembangunan
ekonomi Jawa Timur seiring terbitnya Perpres 80/2019.
Audiensi dengan delapan kementerian dan Wapres itu, dilakukan
oleh Kusnadi bersama Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Emil
Elestianto Dardak serta sejumlah anggota DPRD Jatim pada komisi terkait. (sr)
0 comments:
Posting Komentar