Jakarta. Radar Metropolis
Jakarta Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mendorong presiden petahana terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk membentuk kementerian baru pada kabinet kerja selanjutnya, yakni Kementerian Ekonomi Digital.
Pembentukan unit kementerian baru ini dinilai penting untuk merespons pertumbuhan ekonomi di era digital. Terlebih jika generasi muda bangsa yang memegang pos kendalinya. "Syukur-syukur ada Kementerian Ekonomi Digital (pada Kabinet Kerja Jilid II). Itu bisa diisi pos anak muda," ujar Bhima saat berbincang-bincang dengan wartawan (5/7/2019).
Terkait siapa saja sosok-sosok yang laik mengisi posisi sebagai Menteri Ekonomi Digital, ia mencatut beberapa nama bos besar perusahaan e-commerce dalam negeri (unicorn), seperti pendiri Go-Jek Nadiem Makarim serta CEO Bukalapak Achmad Zaky. "Banyak yang minat. Founder-founder startup unicorn bisa isi posisi itu. Buat makin maju ekonomi digital kita," ungkap dia.
Dia berpandangan, potensi pengangkatan anak muda sebagai menteri untuk periode selanjutnya memang cukup besar. Menurutnya, Indonesia juga sedikit tertinggal dalam memberikan peran menteri kepada generasi milenial.
"Banyak milenial yang potensial. Apalagi kita akan menyambut puncak bonus demografi di 2030, dan jumlah gen milenial hari ini mencapai 90 juta orang di Indonesia," tuturnya. "Anak muda itu kreatif, inisiatif, berani, dan relatif tidak tunduk kepada tekanan politik," dia menegaskan.
Rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggaet generasi muda terutama generasi milenial untuk menjadi menteri di kabinet kerja menuai teka-teki bagi sejumlah ekonom. Kendati begitu, sosok-sosok besar di industri e-commerce Indonesia (unicorn) tampaknya tak lepas dari perhitungan para ekonom.
Ekonom Insitute For Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira misalnya. Dia mengatakan, calon kuat menteri muda dari industri e-commerce ialah CEO Bukalapak, Achmad Zaky dan Nadiem Makarim selaku pendiri Gojek.
Bhima menilai, baik Nadeem hingga Achmad Zaky dipastikan unggul jika terlibat pada posisi atau bidang ekonomi kreatif serta ekonomi digital.
"Saya pikir mereka cocok jadi menteri muda. Kenapa? Karena mereka ini terbukti kreatif, jaringanya luas, memahami dunia ekonomi digital, dan tentunya punya integritas," tuturnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (4/7/2019).
"Cocoklah mereka untuk jadi kepala Bekraf atau menteri ekonomi digital, biar ekonomi digital dan startup makin maju. Mereka paham selama ini apa hambatan ekonomi digital di indonesia," tambah dia.
Di sisi lain, Ekonom Centre of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah mengatakan, potensi generasi muda RI untuk menjadi menteri memang sangatlah besar. Piter menuturkan, mulai dari kalangan partai politik hingga pengusaha sukses, masyarakat tak bisa antipati pada keberadaan dan kinerja cemerlang anak muda dalam negeri.
"Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) oke, kenapa tidak? Angela Tanoesoedibjo, jelas oke, kita jangan underestimate. Dulu kita tidak pernah mengira seorang pengusaha mebel (Jokowi) bisa jadi Walikota sukses bahkan kini bisa jadi Presiden yang begitu berhasil," terangnya.
"Dan Menteri Susi dulu pertama kali jadi menteri semua orang underestimate. Ternyata beliau termasuk menteri terbaiknya Pak Jokowi," kata dia. (l6)