RADARMETROPOLIS: Ponorogo – Mediasi yang dilakukan oleh Tim Pemkab
Ponorogo dengan pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Falahil Mubtadiin,
Kasembon, Malang dan warga membawa hasil. Anak-anak yang mengikuti orang tuanya
eksodus ke Malang, akhirnya bisa mengikuti ujian sekolah dasar yang
diselenggarakan pada 22 April mendatang.
”Alhamdulillah, kedatangan kami disambut baik Gus Romli. Dan
mediasi berjalan lancar serta membuahkan hasil,” kata Wakil Bupati Ponorogo, Soedjarno,
Sabtu (6/4/2019).
Soedjarno mengungkapkan bahwa dirinya memimpin langsung tim
tersebut. Hasilnya, nanti tim akan menjemput anak-anak yang bakal mengikuti
ujian sekolah pada 22 April mendatang. Menurutnya, ada tiga siswa kelas VI yang
bakal dijemput. Selain itu siswa juga sudah dijadwalkan melakukan ujian praktek
susulan.
Dinas Pendidikan sudah mengagendakan ujian susulan untuk ujian
praktik bagi ketiga siswa tersebut, dikarenakan pada saat ujian praktek yang
sudah berjalan mereka tidak bisa
mengikutinya.
Selain menjemput anak-anak yang akan mengikuti ujian,
Soedjarno menyebut tim juga akan menjemput semua warga pada lima hari sebelum
pelaksanaan pemilu. Agar mereka dapat menyalurkan hak pilihnya.
‘’Kami sudah bicarakan dengan pimpinan pesantren dan warga kami
yang ada di sana,’’ kata Soedjarno.
Usai pelaksanaan pemilu dan ujian, pihaknya memberikan
kebebasan kepada warga yang bersangkutan. Apakah akan tetap tinggal di daerah
asal atau kembali mengikuti pengajian di ponpes tersebut.
‘’Mereka mondok tiga bulan sampai Ramadan. Jadi kalau sudah
salurkan suara di Pemilu dan anak ujian, keputusan ada di warga,’’ tandas Soedjarno.
(gun)
0 comments:
Posting Komentar