RADARMETROPOLIS: Surabaya – Surabaya Vaganza 2019 mengangkat
pesan tentang betapa indahnya keanekaragaman seni dan budaya yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia. Untuk memeriahkan Hari Jadi Kota Surabaya ke-726, Pemerintah
Kota (Pemkot) Surabaya kembali menggelar acara tahunan tersebutpada pada Minggu
(24/3/2019) mulai pukul 08.00 WIB hingga selesai.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota
Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan bahwa Surabaya Vaganza pada tahun ini
mengusung tema Puspawarni. Tema ini merupakan penggabungan dari dua kata, yakni
“puspa” dan “warni”. Puspa memiliki arti bunga, sementara “warni” berarti corak
atau rupa yang beraneka ragam.
“Jadi, puspawarni adalah bunga yang memiliki corak dan rupa
yang beraneka ragam,” kata Antiek, dalam jumpa pers di Humas Pemkot Surabaya,
Kamis (21/03/2019)
Lebih lanjut dipaparkan bahwa dengan tema tersebut maka Surabaya
Vaganza 2019 memiliki simbol keanekaragaman warna-warni yang terdapat di
Indonesia. Dengan tema “Puspawarni Indonesia” diharapkan dapat mempersembahkan
keanekaragaman warna-warni seni dan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.
Antiek pun memastikan bahwa acara tersebut akan diikuti oleh
40 mobil hias yang didesain dengan sangat menarik dan diikuti pula oleh 37
peserta parade budaya dari berbagai komunitas, suku bangsa, siswa, mahasiswa, dan
warga Surabaya serta beberapa grup drumband.
“Total, nanti ada tujuh puluh tujuh peserta yang siap
memanjakan mata warga Kota Surabaya dan para pengunjung,” katanya.
Dari sekian peserta itu, ada tim istimewa yang baru ikut
pada tahun ini. Tim tersebut adalah dari Polrestabes Surabaya dan Polres
Tanjung Perak. Dengan demikian pihak kepolisian tersebut tidak hanya terlibat
dalam pengamanan saja, tapi juga akan terlibat aktif menjadi peserta dalam
acara ini.
“Pihak Polrestabes dan Polres Tanjung Perak nanti akan
mengamankan sepanjang jalur dan juga terlibat menjadi peserta,” ujarnya.
Peserta istimewa lainnya adalah para walikota yang tergabung
dalam Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi). Para walikota ini
sedang menggelar acara rapat koordinasi Komisariat wilayah IV (Rakorkomwil IV)
di Surabaya, yang mana dalam rangkaian acaranya adalah mengikuti Surabaya
Vaganza 2019.
Antiek mengungkapkan bahwa para walikota tersebut akan bergabung
di Surabaya Vaganza dengan menaiki mobil wilis.
“Kami sudah menyiapkan 20 mobil wilis yang juga dihias
dengan bunga-bunga. Sudah banyak walikota yang konfirmasi ikut, hanya satu dua
mungkin yang tidak bisa ikut,” terangnya.
Diinformasikan Antiek bahwa rute Surabaya Vaganza 2019 ini
berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini, Surabaya Vaganza mulai start dari
Jl. Pahlawan dan berakhir di Jl. Raya Darmo, tepatnya di depan SMAK Santa
Maria. Mobil hias dan peserta parade
budaya akan melewati rute Jl. Pahlawan, Jl. Keramat gantung, Jl. Gemblongan,
Jl. Tunjungan, Jl. Gubernur Suryo, Jl. Panglima Sudirman, Jl. Urip Sumoharjo,
Jl. Raya Darmo dengan finish di SMAK Santa Maria.
Mereka akan lurus terus dan baru boleh melakukan bongkar
bunga-bunganya di samping Masjid Al-Falah, setelah finish di depan SMAK Santa
Maria. “Jadi, berbeda dengan tahun lalu,” imbuhnya.
Menurut Antiek agenda tahunan ini menjadi bagian dari produk
industri pariwisata di Surabaya. Harapannya, agenda ini bisa meningkatkan
pertumbuhan ekonomi dari sektor wisata, sehingga pihak perhotelan dan restoran
di Surabaya juga ikut mempromosikan agenda besar ini.
“Agenda ini sudah dijual sejak akhir tahun 2015. Agenda ini
ikut masuk dalam promo hotel dan restoran di Surabaya,” ujarnya.
Tunjung Iswandaru, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian
Dishub Surabaya, menjelaskan jajaran Pemkot Surabaya beserta jajaran kepolisian
sudah siap mengamankan acara tersebut. Bahkan, mereka sudah menyiapkan
kantong-kantong parkir yang bisa digunakan oleh warga dan para wisatawan yang
akan menyaksikan acara tersebut.
Khusus untuk tempat parkir di lokasi finish, Dishub sudah
menyiapkan parkir khusus bagi parkir VIP, yaitu di halaman Santa Maria.
Sedangkan parkir undangan bisa di Jalan Polisi Istimewa, Jalan Bintoro (sisi
barat dan timur), Jalan Tumapel, Jalan Mojopahit (sisi barat dan timur), Jalan
Ronggolawe, Jalan Dr. Wahidin, danJalan M.H. Tamrin.
Sedangkan khusus untuk membongkar kendaraan
hias, tim tersebut sudah menyediakan tempat di depan Taman Bungkul, depan
Masjid Al-Falah, dan Jalan Marmoyo. “Kami harap para peserta memperhatikan
ini,” kata Tunjung. (ar)