RADARMETROPOLIS: Gresik - Pemerintah Desa maupun masyarakat
seringkali mengalami kesulitan dalam memasukkan Program Inovasi Desa (PID) ke
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPBDES). Bursa Inovasi Desa Tahun
2018 akan membantu mengatasi kesulitan tersebut.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Gresik, Edy
Hadisiswoyo, mengatakan PID atau Program Inovasi Desa merupakan kegiatan dari
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes
PDTT).
Program itu mendapat dukungan pendanaan dari Bank Dunia
melalui restrukturisasi program yang sebelumnya difokuskan pada pendampingan
desa dalam pelaksanaan UU Desa.
"Bursa inovasi desa merupakan sebuah forum penyebaran
dan pertukaran inisiatif atau inovasi yang berkembang di desa," kata Edy,
Selasa (11/12/2018).
Ia menambahkan dengan adanya bursa inovasi desa ini
diharapkan dapat membantu pemerintah Desa serta masyarakat dalam memasukkan PID
ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (RAPBDES) mulai tahun 2019.
"Kalau sudah tersusun secara sistematis, terencana,
efisien, dan efektif, masyarakat di desa tidak mengalami kesulitan saat
mensosialisasikan program inovasinya kepada masyarakat, " tambahnya.
Sementara itu, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto,
mengatakan inovasi ini merupakan hal baru yang belum pernah ada sebelumnya. "Kami
dukung, asalkan inovasi tersebut memberikan manfaat, terutama bagi
kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Sambari menambahkan bahwa perlunya inovasi juga mempunyai
tujuan dalam menunjang dan mendukung inovasi di negeri sendiri. "Inovasi
tidak hanya mengembangkan potensi ekonomi desa saja. Tapi, juga mengarah pada
inovasi mengembangkan pariwisata lokal di daerah masing-masing desa,"
ungkapnya.
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang
Kapasitas Desa membuat pemerintah kabupaten menjadikan desa sebagai lumbung
inovasi. Guna mewujudkan hal tersebut pemda setempat menggelar bursa inovasi
desa tahun 2018. (sri)
0 comments:
Posting Komentar