RADARMETROPOLIS: Surabaya - Gubernur Jatim Soekarwo menyatakan
akan tetap memberikan santunan bagi korban insiden pertunjukan drama kolosal “Surabaya
Membara” meskipun Pemerintah Provinsi Jawa Timur bukan sebagai penyelenggara
acara tersebut.
Selanjutnya, gubernur yang akrab dipanggil Pakde Karwo itu
pun meminta kepada semua pihak untuk tidak perlu mempermasalahkan siapa yang bersalah
terkait perizinan acara yang digelar di Tugu Pahlawan Surabaya, Jumat
(9/11/2018).
Pertunjukan yang rutin digelar setiap tahun tersebut menimbulkan
korban jiwa dan luka. Akibat ditabrak KA yang sedang melaju di viaduk Tugu
Pahlawan Surabaya tiga orang meninggal dunia dan belasan orang mengalami
luka-luka. Korban bersama sekelompok masyarakat saat itu sedang menonton drama 'Surabaya
Membara' dari viaduk kereta api.
"Saya kira bukan itu yang dipermasalahkan. Ini adalah
suatu kecelakaan, yang harus kita urus secara kemanusiaan," katanya.
Pakde Karwo mengungkapkan bahwa pada tahun-tahun sebelumnya
Pemprov Jatim selalu membantu kegiatan 'Surabaya Membara' itu. Tapi kebetulan
pada tahun ini, pemprov tidak memberikan bantuan.
"Tapi bukan itu masalahnya. Yang pasti kita terima kasih,
dalam memeriahkan Hari Pahlawan 10 Nopember. Ini partisipasi masyarakat,"
jelasnya.
Pakde Karwo menambahkan bahwa pihak panitia sudah
memberitahu bahwa masyarakat tidak boleh berada di rel KA. "Bukan salah
dan benar. Tapi pendekatannya kemanusiaan. Kami berikan santunan Rp 10 juta
untuk korban yang meninggal dunia dan yang sakit akan dirawat. Biaya akan
sepenuhnya ditanggung pemprov," tandasnya. (sr)
0 comments:
Posting Komentar