RADARMETROPOLIS: Surabaya - Kepolisian Sektor Tenggilis akan
merehabiltasi anak-anak pecandu mabuk lem yang diamankan di kawasan Kutisari
Selatan Surabaya ke psikiater. Beberapa diantaranya mengaku sudah ketagihan
mabuk lem selama tiga bulan.
Petugas Polsek Tenggilis langsung memanggil orang tua dari
anak-anak yang kedapatan mabuk menghirup lem castol tersebut. Anak dan orang
tua ini dikumpulkan di lapangan yang letaknya tak jauh dari tempat pesta mabuk
lem di Balai RT 2, RW 2 Kutisari Selatan.
"Pembinaan untuk orangtua maupun anak-anak ini
bertujuan agar lingkungan dan masyarakat menyadari bahwa tindakan ini sangat
merugikan mereka. Mereka mengakui, bahwa dengan menghirup ini, mereka bisa fly
atau pusing. Berarti kan menimbulkan dampak kesehatan bagi mereka," kata
Kompol Totok Sumarianto, Kapolsek Tenggilis.
Selain karena lem mudah didapat, pemicu anak-anak memilih
mabuk lem adalah karena bau lem juga tidak terdeteksi saat pulang ke rumah.
Beberapa diantara mereka tersebut mengaku merasa ketagihan setelah menghisap
lem.
Selanjutnya, korban akan mendapat penanganan medis berupa
rehabilitasi. Pihak Polsek Tenggilis akan terus memantau anak-anak tersebut
untuk menghindari terulangnya mabuk lem.
Selain itu pihaknya juga akan menerjunkan tim untuk
memberikan penyuluhan ke sekolah dan kampung sekitar terkait bahaya mabuk lem
serta menghimbau agar setiap orang tua lebih memperhatikan pergaulan
anak-anaknya. (ar)
0 comments:
Posting Komentar