RADARMETROPOLIS: Surabaya - Kepala Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop
UKM) Provinsi Jawa Timur, Mas Purnomo Hadi, melalui Sekretaris Moh. Zaenal Arif
menyampaikan bahwa kendala UKM dalam mengembangkan usahanya adalah kesulitan
dalam memasarkan produknya. Agar bisa berkembang, UKM harus dibantu dalam hal pemasaran.
Untuk itu Dinas Koperasi dan UKM Jatim mengambil langkah-langkah
kongkrit. Salah satunya adalah membantu memasarkan produk UKM melalui pameran. Pada
acara pameran Jatim Fair 2018 yang berlangsung mulai 9 sampai dengan 14 Oktober
2018 di Grand City Surabaya pihaknya membuka 9 stan.
Stan-stan tersebut dipergunakan untuk menampilkan
produk-produk UKM, antara lain batik, souvenir, dan handicraft.
“Tujuan kita ikut pada pameran Jatim Fair ini bisa bertemu
dengan buyer. Manfaatnya untuk memperluas akses pasar UKM dalam perdagangan
dengan buyer se Indonesia dan juga ada yang dari luar negeri,” jelas Zaenal
Arif.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Zaenal, bahwa apa yang
dilakukan oleh dinasnya dalam kegiatan Jatim Fair tersebut adalah sesuai dengan
program Gubernur Jatim Soekarwo.
“Jatimnomic itu ada tiga pilar. Pertama adalah produksi.
Kedua, pembiayaan. Dan yang ketiga, pemasaran. Khususnya Jatimnomic di bidang
pemasaran, bagaimana untuk produk-produk UKM ini bisa menembus pasar dalam
negeri maupun luar negeri,” tegas Zaenal Arif.
Selain melalui pameran, upaya yang dilakukan oleh Dinas
Koperasi dan UKM Jatim dalam membantu mengatasi kendala pemasaran UKM adalah
membentuk asosiasi-asosiasi sesuai produknya. Hal ini untuk membantu
penyebarluasan informasi pemasaran produk.
Contohnya, pada produk batik ada asosiasinya sendiri. Begitu
pula pada handicraft, produk kulit, dan minuman. Itu untuk memudahkan mereka
berkomunikasi sesama UKM. Lalu disini juga ada cooperative trading house (CTH).
Ini untuk membantu UKM yang melakukan ekspor,” pungkas Sekretaris Dinas
Koperasi dan UKM Jatim, Zaenal Arif. (sr)
0 comments:
Posting Komentar