RADARMETROPOLIS: Surabaya - Usai melaksanakan upacara
Peringatan Hadi Jadi Provinsi Jawa Timur ke-73, Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengungkapkan bahwa UMKM merupakan salah satu fokus penting
kepemimpinannya bersama Gus Ipul. Ini karena UMKM memiliki tiga faktor yang
membuatnya bisa bertahan dalam kondisi
ekonomi yang krisis.
Pertama, UMKM menghasilkan barang konsumsi dan jasa yang
dekat dengan kebutuhan masyarakat. Sehingga, ketika pendapatan masyarakat
merosot saat krisis ekonomi terjadi tidak berpengaruh banyak terhadap
permintaan barang dan jasa yang dihasilkan UMKM.
Faktor kedua, pelaku usaha UMKM memanfaatkan sumber daya
lokal, sehingga sebagian besar kebutuhan UMKM tidak mengandalkan barang impor.
Faktor terakhir yaitu bisnis UMKM tidak ditopang dana
pinjaman bank, melainkan dana sendiri.
"Dengan kondisi itu, saat suku bunga bank melambung
tinggi, UMKM yang kini tercatat 12,1 juta unit tidak akan terpengaruh. UMKM
telah menjadi backbone dan buffer zone yang mampu menyelamatkan negara dari
krisis," tandas Pakde Karwo, panggilan akrab Soekarwo, usai melaksanakan
upacara peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-73, di Gedung Negara
Grahadi Surabaya, Jumat (12/10/2018).
Dengan teknologi yang berkembang cepat, sektor e-commerce
(perdagangan elektronik) dan ekonomi digital juga berkembang luar biasa. Untuk
itu, pemerintah telah meluncurkan program Making Indonesia 4.0, sebagai tanggapan
atas fenomena global tentang revolusi industri 4.0.
"Adanya revolusi industri 4.0 mendorong harapan untuk
mewujudkan Jatim sebagai salah satu provinsi yang tangguh di Indonesia,"
harap Pakde Karwo.
Ia menjelaskan lebih lanjut, revolusi industri 4.0 mendesak
adanya perubahan tata kelola industrialisasi. Oleh sebab itu penggunaan
teknologi informasi yang lebih mutakhir dalam proses produksi, distribusi
maupun dukungan permodalan sistem perbankan menjadi arah dalam konsepsi
JATIMNOMICs ke depan.
"Artinya, ke depan ekosistem industrialisasi menuntut
adanya tata kelola industri dengan
fleksibiltas yang tinggi dan efisien dalam waktu dan biaya," kata orang
nomor satu di Jatim tersebut.
Memahami tuntutan tersebut, Pemprov Jatim telah
mengembangkan dan mengimplementasikan tujuh bentuk layanan e-government yang
mampu menjadi modal dasar bagi pemerintah provinsi untuk industrialisasi
digital.
Bahkan, dalam dua tahun terakhir, tahun 2017 dan 2018, Jatim
telah mendapatkan anugerah penghargaan The Best Smart Governance dalam kategori
Smart Province dari City Asia Center for Smart Nation.
"Ke depan, konsepsi JATIMNOMICs sudah selayaknya
menjadi dasar terbangunnya sistem ekonomi digital, yaitu Smart
JATIMNOMICs," terang pria kelahiran Madiun itu.
Dalam momentum peringatan hari Jadi Provinsi Jawa Timur
ke-73 tersebut, Sokearwo juga berharap bahwa Jawa Timur mampu bersaing di
tingkat global lewat industri digital. Masuknya industri digital diperlukan,
karena kompetitor Jatim bukan hanya dari skala nasional, namun juga datang dari
negara lain. Seperti misalnya India, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.
Lewat industri digital yang di dalamnya ada proses produksi
dan pemasaran, masyarakat tidak saja merambat, tetapi bisa melompat dalam
mempercepat tercapainya kesejahteraan.
Pakde Karwo menjelaskan, semangat berkompetisi global
tersebut tertuang dalam tema Hari Jadi ke-73 Provinsi Jatim, yakni Memakmurkan
Jawa Timur Melalui UMKM Berbasis Digital. Industri dan digital ekonomi
difokuskan pada segmen UMKM, agar mampu tumbuh inklusif dan berkelanjutan.
"Semangat tema Hari Jadi, sangat relevan dengan
persoalan dan tantangan Jatim ke depan yang tidak mudah, yaitu bonus
demografi," terangnya.
Pada peringatan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-73 tersebut,
banyak hal mengagumkan terjadi. Salah satunya yakni persembahan lagu spesial
untuk pengabdian Pakde Karwo selama satu dekade. Lagu tersebut dinyanyikan
bersama-sama seluruh peserta paduan suara dan undangan yang hadir dengan
membawa untaian bunga mawar.
Pakde Karwo yang didampingi Bude Karwo terlihat terharu,
sesekali ia sempat mengusap air matanya dan mencium kening Bude Karwo. Rasa
haru yang dirasakannya merupakan bentuk luapan kebahagiaan.
"Isteri saya sangat membantu betul dalam kehidupan
saya. Kadang saya terlalu rasional, maka diperlukan sentuhan perasaan dan itu
saya peroleh dari isteri saya," ujar Pakde Karwo.
"Pakde Bude, satu dekade kebersamaan kita ini tidak
akan pernah cukup, untuk mengungkapkan rasa terima kasih yang tak terhingga.
Pakde Bude kami ingin selalu bersama, melebihi satu dekade pertemuan kita. Doa
kami untuk Pakde dan Bude senantiasa diberikan kebahagiaan yang hakiki, seperti
sentuhan yang telah diberikan pada kami," demikian isi monolog yang disampaikan
mewakili perasaan masyarakat Jatim.
Peringatan Hari Jadi Provinsi Jatim ke-73 ini
juga dimeriahkan oleh paduan suara Pusaka Jawa Timur sebanyak 600 siswa-siswi
SMA yang merupakan gabungan pelajar dari SMA di Jatim. Paduan suara ini
diiringi 40 pemusik yang tergabung dalam kelompok Cremona Orkestra binaan
Sekdaprov Jatim. Paduan suara ini di bawah binaan Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Provinsi Jatim dengan koordinator pelatih Moch Reza Zulfikar. (sr)
0 comments:
Posting Komentar