RADARMETROPOLIS: Surabaya - Karena ditemukan adanya hal-hal miring
dalam SOP, DPRD Kota Surabaya meminta agar pengoperasian Suroboyo Bus
dievaluasi terlebih dahulu dalam waktu segera.
Temuan miring diantaranya didapatkan oleh Ketua DPRD Kota
Surabaya Armuji. Ia memperoleh temuan miring terkait Suroboyo Bus tentang
adanya pelanggaran sistem pembayaran.
Dari hasil penelusuran pribadinya itu, Armuji mengungkapkan adanya
pembayaran yang menyimpang. Sesuai SOP, seharusnya hanya bisa dilakukan dengan
botol plastik. Tetpai dalam kenyataannya bisa menggunakan uang tunai.
“Saya naik dari flog bus botol plastik depan rumah dinas
saya jalan Porong menuju Urip Sumoharjo. Saat itu saya tanya kalau ada
penumpang yang gak bawa botol plastik apakah boleh naik Bus Suroboyo ini. Ternyata
jawaban dari kru adalah kalau nggak bawa sampah plastik, bisa pakai uang dan
diberi tiket aslinya. Mekanisme ini kan tidak boleh," kata Armuji.
Dengan adanya temuan itu, politisi PDIP tersebut meminta
agar pengoperasian Bus Suroboyo dievaluasi terlebih dahulu. Hanya saja, Pemkot
Surabaya sudah terlanjur menambah 10 armada bus Suroboyo yang kini sudah
diproses.
“Anggaran penambahan armada itu bukan dari APBD, tapi dari
dana bantuan lain. Cuma saya sarankan jangan ditambah dulu, tapi dievaluasi
mekanismenya. Namun Pemkot sudah memprosesnya,” jelas Armuji.
Politisi PKS, Zakaria, sebelumnya juga memiliki argumen serupa
dengan Armuji. Anggota Komisi B DPRD Surabaya ini menyoroti keberadaan Suroboyo
Bus sebagai moda transportasi umum yang masih menggunakan plat merah.
"Plat merah tidak boleh digunakan untuk
menjadi moda transportasi umum. Harus ada payung hukumnya," tegas Zakaria.
(sr)
0 comments:
Posting Komentar