RADARMETROPOLIS: Surabaya - Pasangan Jokowi-Maruf Amin akan
mengedepankan positif campaign dalam pola-pola kampanyenya saat berkontestasi
dalam Pilpres melawan pasangan Prabowo-Sandi. Selain itu juga akan melakukan
pendekatan budaya sebagai salah satu strategi kampanyenya.
Kedua strategi kampanye tersebut memang belum dibakukan
sebagai pola yang akan digunakan secara resmi oleh Tim Kampanye Nasional. Strategi
kampanye itu masih merupakan gagasan yang digodok di tingkatan partai pengusung.
"Jadi memang positive campaign dan ajakan untuk melawan
hoax ini akan jadi salah satu yang utama bagi kami dalam proses memenangkan
Jokowi-Ma'ruf Amin," kata Bambang DH, Ketua Badan Pemenangan Pemilu
(Bappilu) PDI P, Kamis (23/08/2018).
Menurut Bambang, penggunaan strategi tersebut bukan tanpa
alasan. Beberapa diantaranya adalah karena saat ini keberadaan hoax semakin
liar, kian hari justru malah banyak.
“Termasuk yang menyerang Pak Jokowi. Ini kan tidak sehat dan
menyesatkan masyarakat. Makanya, kami akan fokus melawan itu dengan positive
campaign," ujar mantan Walikota Surabaya dua periode itu.
Sementara itu Partai Golkar merancang strategi pendekatan
budaya. "Salah satu caranya adalah melalui wayang yang dekat dengan
masyarakat. Bahkan Kamis (23/8/2018) malam nanti, kami akan gelar wayangan
mulai pukul 18.00," kata Ketua Divisi Hukum dan HAM DPP Partai Golkar,
Adies Kadir.
"Ya budaya itu hanya salah satu saja. Kan nggak mungkin
kita beber semua, namanya juga strategi. Tapi pola-pola seperti wayangan, atau
senam massal, pasar murah, dan pengajian juga akan dilakukan. Golkar akan all
out di Pilpres 2019 untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin. Bahkan tim khusus
untuk memenangkan Pilpres pun sudah kita bentuk," pungkas Adies. (khr)
0 comments:
Posting Komentar