RADARMETROPOLIS: Surabaya - Dalam rangka merealisasikan
pembangunan trem, Pemerintah Kota Surabaya mengajukan anggaran senilai Rp 400
miliar. Hal ini dilakukan melalui Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) 2018. Pemkot
pun telah membentuk panitia lelang untuk mewujudkan moda transportasi massal
tersebut. Namun demikian DPRD akan mengkaji urgensinya terlebih dulu.
Sehubungan dengan pembentukan panitia lelang tersebut Walikota
Surabaya Tri Rismaharini mengklaim bahwa pemkot tidak akan cawe-cawe dalam
menentukan pemenang. "Kita akan minta bantuan tim ahli," katanya.
Tim ahli yang dimaksud berasal dari perguruan tinggi dan
Kementerian Perhubungan. Nantinya, tim ahli itu akan melihat tawaran dari
masing-masing investor terhadap kelayakan trem yang akan beroperasi dari
Terminal Joyoboyo hingga Siola.
Dalam beauty contest yang dilakukan oleh tim ahli terhadap
investor trem, akan dilihat keunggulan dalam mega proyek yang ditawarkan. Tidak
hanya canggih tetapi juga murah. "Nantinya dilihat bagus-bagusan proyeknya
dan murah-murahan," ucap Risma.
Untuk merealisasikan proyek tersebut Pemkot mengajukan
anggaran senilai Rp 400 miliar pada APBD 2019. Anggaran yang masih digodok
dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara
(PPAS) tersebut nantinya untuk menggarap proyek yang batal didanai oleh
pemerintah pusat itu. Menurut informasi, trem nantinya akan menggunakan energi
baterai. Di beberapa tempat juga akan dibangun tempat untuk mengisi daya.
Trem tetap menggunakan lintasan rel yang akan dibangun
secara bertahap. Teknologinya ramah lingkungan karena menggunakan baterai.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Masduki Toha menyatakan bahwa
pembahasan dalam KUAPPAS untuk kepentingan trem akan dibahas lebih lanjut. Sebab
kebutuhan anggaran akan diperlukan untuk kepentingan masyarakat Surabaya.
"Saya sudah dengar tentang usulan itu, tapi kan nanti
dibahas oleh tim anggaran secara bersama-sama," katanya.
Dijelaskan lebih lanjut, jika nantinya trem menjadi bagian
alat transportasi yang urgensi, maka realisasi anggaran akan disetujui. Namun,
jika sebaliknya, maka kebutuhan anggaran bisa dialihkan untuk infrastruktur
lain. "Kita lihat dulu," tandasnya. (rcr)
0 comments:
Posting Komentar