RADARMETROPOLIS: Jember - Di Jakarta media massa sering
dinilai berlaku sentimen terhadap polisi. Untuk itu Koordinator Tim Independen
Reformasi Birokrasi Nasional, Tjipta Lesmana, meminta kepada media massa agar
menuliskan pemberitaan terkait kepolisian dengan obyektif dan berimbang.
"Di Jakarta sering media massa sentimen kepada polisi.
Polisi kalau tidak benar dikritik habis-habisan. Tapi kalau kinerjanya bagus, anda
mesti apresiasi dengan obyektif. Negara yang kuat membutuhkan polisi yang kuat.
Negara akan rusak kalau polisinya hancur," kata Tjipta, saat berkunjung ke
Markas Kepolisian Resor Jember, Selasa (27/3/2018).
Menurutnya publik dan media wajib mengkritisi dan
mengapresiasi polisi. Ia lalu mengungkapkan bawa dirinya sudah mengunjungi
empat kepolisian resor, termasuk Surabaya. Dari kunjugannya ini pihaknya menilai
Jember yang paling bagus. Kreasi dan inovasinya bagus," katanya.
"Jadi saya minta kepada teman-teman media massa bukan
mendukung bebek. Tapi kalau bagus, kita apresiasi kinerja polisi di
Jember," kata Tjipta. Namun media massa harus tegas, jika memang ada oknum
kepolisian yang menyeleweng.
Tjipta yang didampingi Kepala Kepolisian Resor Jember, Ajun
Komisaris Besar Kusworo Wibowo, menyarankan kepada polisi Jember agar semakin
mendekatkan diri kepada masyarakat. "Polisi hanya bisa berhasil, kunci
utamanya dekat dengan publik. Kalau jauh, polisi tidak bisa berhasil. Pak
Kapolres lebih tingkatkan hubungan intensif dengan publik dan media,"
katanya.
Tjipta datang ke Polres Jember bersama Deputi Akuntabilitas
Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Muhammad Yusuf Ateh. Yusuf sendiri memuji kinerja Polres Jember dan
menilainya layak memperoleh predikat WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani) sebagaimana diberikan oleh pemerintah pada 12 Desember 2017 lalu. (nis)
0 comments:
Posting Komentar