RADARMETROPOLIS: Surabaya - Para kiai sepuh menggagas
gerakan Sedulur Ngaji: Kabeh Sedulur, Kabeh Makmur di semua wilayah Jatim. Pengajian
yang digelar secara serentak setiap Jumat malam setelah Isyak ini sebagai
bentuk dukungan nyata pada calon gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
Dijelaskan bahwa Sedulur Ngaji adalah kegiatan bermunajat
kepada Allah melalui wasilah mengkhatamkan Alquran, membaca Shalawat Nariyah,
dan tahlil. Tujuannya adalah untuk meminta keselamatan, kesejahteraan, dan
keberkahan kepada Allah untuk masyarakat Jawa Timur.
Gerakan Sedulur Ngaji juga dilakukan agar 18 pilkada
serentak dan pilgub di Jatim tahun ini berjalan lancar, tertib, dan aman. Dan,
menghasilkan pemimpin amanah, bermanfaat yang memperjuangkan Islam ahlussunnah
wal jama'ah annahdliyah, jamiyah Nahdlatul Ulama dan pondok pesantren.
Gerakan tersebut juga sebagai upaya untuk menghadang
upaya-upaya dari pihak luar yang dengan berbagai skenario ingin memecah belah
keutuhan NU. Para kiai sepuh sudah beristikharah dalam menentukan pilihan,
jangan sampai dipecah belah, hanya karena adanya kader ambisius yang berujung
pada upaya memecah belah warga NU.
Selain itu penyelenggaraan gerakan Sedulur Ngaji juga dimaksudkan
agar para jamaah mengetahui hasil istikharah jumhur ulama.
"Agar Saifullah Yusuf (Gus Ipul) terpilih dan dilantik
menjadi gubernur sebagai wujud ketaatan, ketawadluan kepada masyayikh, kiai NU,
serta pengasuh pondok pesantren," kata KH Nurul Huda Jazuli, Pengasuh
Ponpes Al Falah Ploso Kediri, dalam seruan Sedulur Ngaji di Kafiyah Ijazah
Munas Ke-2 IMAP (Ittihad Al-Mutakhorrijin Al-Falah Ploso) di Ponpes Mamba'ul
Ma'arif Denanyar, Jombang, Minggu
(4/3/2018) malam.
Untuk itu puluhan kiai sepuh mencatatkan namanya sebagai
bagian dari ulama yang menyerukan gerakan Sedulur Ngaji. Mereka adalah KH
Zainuddin Jazuli (PP Al Falah Ploso, Kediri), KH Anwar Manshur (PP Lirboyo,
Kediri), KH Huda Jazuli (PP Al Falah Ploso, Kediri), KH Miftahul Ahyar (PP
Miftahussunah Surabaya), dan KH Nawawi Abdul Jalil (PP Sidogiri, Pasuruan).
Kemudian, KH Agus Ali Masyhuri (PP Bumi Sholawat, Sidoarjo),
KH Anwar Iskandar (PP Al Amin, Kediri), KH Mutawakil Alallah (PP Zainal Hasan
Genggong, Probolinggo), KH Fuad Nur Hasan (PP Sidogiri, Pasuruan), KH Fuad
Jazuli (PP Ploso, Kediri), KH Kholil As'ad Samsul Arifin (PP Wali Songo,
Situbondo) serta KH Idris Hamid (PP Salafiyah, Pasuruan).
Sedulur Ngaji akan digelar setiap malam Jumat pukul 19.30
(bada isya) serentak di Jawa Timur. Lokasi Sedulur Ngaji bisa di rumah warga,
musholla, masjid, dan pondok pesantren. Mereka yang diundang adalah masyarakat
umum. "Sedikitnya, 30 orang akan diundang dalam satu kegiatan Sedulur
Ngaji," tutur KH Zainuddin Jazuli.
Gus Ipul yang ikut hadir dalam acara ini menyambut baik
adanya seruan 'Sedulur Ngaji'. Paslon pasangan nomor Pilgub 2 ini menyampaikan
rasa bangganya bisa hadir di tengah para ulama, kiai, santri serta alumni
Ponpes Al-Falah, Ploso.
Menurut Gus Ipul Indonesia saat ini dijaga oleh para ulama
dan kiai. "Partai-partai yang berniat bergabung dalam koalisi pun mengakui
ingin juga berada dalam naungan keberkahan kiai. PKB, PDIP, PKS, Partai
Gerindra, dan yang terakhir Perindo pun begitu. Sekarang bergabung demi
keberkahan para Kiai," jelas Keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu.
Diungkapkan lebih lanjut, para kiai tidak hanya menjadikan
Jawa Timur adem, tapi juga mampu menumbuhkan pusat-pusat ekonomi umat yang kini
tumbuh subur di ribuan pesantren yang tersebar di pelosok-pelosok Jawa Timur.
(sr)
0 comments:
Posting Komentar