RADARMETROPOLIS: Surabaya - Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya menilai
Setyo Novanto adalah politisi pemain akrobatik. Oleh karena itu mereka
meragukan dicatutnya nama Puan Maharani dan Pramono Anung dalam kasus korupsi
mega proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) oleh Setya
Novanto.
“Malahan posisi kita sebagai kader tingkat kota, sangsi akan
penjelasan yang disampaikan Setnov,” kata Sukadar, Ketua Fraksi PDIP DPRD Kota
Surabaya, Senin(26/3/2018).
Keraguan tersebut datang dari sifat Setnov dalam kancah
politik nasional. “Setnov kan pemain akrobatik, ibarat drama, Setnov ini
sutradaranya,” tukas anggota Komisi C tersebut.
Oleh sebab itu Sukadar meyakini nyanyian dari mantan Ketua
DPR tersebut sama sekali tidak akan mempengaruhi suara PDIP pada Pemilihan
Legislatif (Pileg) mendatang. Menurutnya, masyarakat tidak akan mudah percaya pada
apa yang disampaikan oleh Setyo Novanto.
Sebagaimana ramai diberitakan media massa, nama Puan
Maharani dan Pramono Anung disebut di dalam pengadilan tindak pidana korupsi Setya
Novanto. Politisi Golkar ini saat ini sedang mengajukan menjadi justice
collaborator dalam kasus korupsi e-KTP yang menjerat dirinya. (rez)
0 comments:
Posting Komentar