RADARMETROPOLIS: Jakarta - Sebanyak 10.101 sambungan rumah
Jaringan Distribusi Gas Bumi (Jargas) Rumah Tangga Wilayah Kota Mojokerto dan
Kabupaten Mojokerto diresmikan secara langsung oleh Menteri Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan.
Pembangunan infrastruktur tersebut dibiayai oleh Anggaran
Belanja dan Pendapatan Negara Tahun 2017. Dimana pembangunan untuk Kota
Mojokerto ditugaskan kepada Perusahaan Gas Negara/PGN (Persero), sedangkan yang
mendapatkan mandat untuk membangun jargas di Kabupaten Mojokerto adalah PT
Pertamina (Persero).
“Jargas di Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto dibangun
karena berdekatan dengan dua sumur gas yang signifikan dioperasikan CNOOC
Madura Limited dan Kangean Energy Indonesia. Total pembiayaannya untuk jargas
di kota dan kabupaten (Mojokerto) mencapai sekitar Rp 86 miliar,” ujar Jonan,
Sabtu (10/02/2018).
Jonan mengungkapkan pembangunan jargas tersebut adalah
program yang dilaksanakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo untuk pemerataan,
memprioritaskan sumber daya yang ada untuk kemakmuran rakyat sesuai semangat
ketahanan energi.
Menurut mantan Menteri BUMN tersebut, pemerintah itu
berusaha supaya semua sumber daya alam yang dimiliki bangsa dan negara ini bisa
digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Salah satu programnya
adalah jargas di wilayah atau di permukiman atau di daerah di mana sambungan
gas atau sumber gasnya tersedia.
Ia menjelaskan lebih lanjut, bahwa dengan jargas akan
mengurangi ketergantungan terhadap liquefied petroleum gas (LPG) yang sebagian
masih impor. Kebutuhan Indonesia setahun mencapai 6,5 juta ton, 4,5 juta di
antaranya masih impor. Meski produksi gas bumi Indonesia mencapai 1,2 juta
setara barel oil per hari, jenis yang dihasilkan bukan C3 dan C4 yang bisa
dibuat LPG.
Terakhir, Jonan berharap agar masyarakat turut membantu PGN
dan Pertamina menjaga jaringan dan peralatan, sehingga gas bertekanan 0,02 bar
sampai ke rumah-rumah dapat konsisten dan terjaga mengaliri warga.
Pembangunan jargas di Kota Mojokerto 5.000 SR meliputi
Kecamatan Kauman (502 SR), Mentikan (607), Prajurit Kulon (1.265), Surodinawan
(1.522), dan Miji (1.104). Pasokan gas berasal dari Husky CNOOC Madura Limited
dengan alokasi sebesar 0,25 MMSCFD.
Sedangkan untuk Kabupaten Mojokerto, sebanyak 5.101 SR dibangun
di Desa Ngoro (1.589), Sedati (1.091), Kembangsari (904), dan Desa Jasem
(1.517).
Pasokan gas berasal dari Kangean Energi Indonesia dengan
alokasi sebesar 0,25 MMSCFD. Jargas Kabupaten Mojokerto telah mengaliri gas
sejak 24 Januari 2018.
Pembangunan jargas oleh Kementerian ESDM telah dilakukan
sejak tahun 2009 menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN).
Hingga tahun 2017, jumlah Sambungan Rumah (SR) yang
terbangun mencapai 235.925 SR di 15 provinsi yang tersebar pada 31 kabupaten/kota
di Indonesia.
Tahun 2018, pemerintah menugaskan Pertamina dan PGN untuk
membangun dan mengembangkan jargas di 16 wilayah. Penugasan ini tertuang dalam
Kepmen ESDM Nomor: 267 K/10/MEM/2018, dan Kepmen ESDM Nomor: 268 K/10/MEM/2018,
tanggal 25 Januari 2018.
Sebanyak 16 wilayah tersebut adalah Medan (5.000 SR),
Prabumulih (6.000 SR), Musirawas (5.167 SR), Serang (5.043 SR), Sidoarjo (7.093
SR), Pasuruan (6.314 SR), Probolinggo (5.025 SR), Bontang (5.000 SR),
Balikpapan (5.000 SR), Penajam Paser Utara (4.002 SR), Tarakan (4.695 SR),
Bogor (5.210 SR), Deli Serdang (5.000 SR), Lhokseumawe (2.000 SR), Cirebon
(3.503 SR), dan Palembang (4.315 SR). (rez)
0 comments:
Posting Komentar