RADARMETROPOLIS: Surabaya - Untuk menciptakan Pilkada Jatim
yang damai dan kondusif, Kepolisian Daerah Jatim mengumpulkan ketua Badan
Eksekutif Mahasiswa (BEM) se Jawa Timur, Rabu (21/2/2018). Acara yang dikemas
dengan tema Cangkrukan Forkopimda ini juga untuk mendorong partisipasi aktif
dan demokratis guna menyukseskan Pilkada Jatim.
Acara yang dihadiri oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud
Arifin, Gubernur Jatim Soekarwo dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rachman
itu diawali dengan ramah-tamah yang dilakukan Kapolda, Gubernur, dan jajaran
bersalaman dengan para Ketua BEM.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan dialog. Salah satu
mahasiswi dari Universitas Brawijaya (Unibraw) mempertanyakan fenomena yang
belakangan ini banyak menjadi sorotan berbagai kalangan. Ia menanyakan orang
gila yang dikaitkan dengan Pilkada di Jawa Timur.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Kapolda menyatakan bahwa jumlah
penduduk yang mencapai 43 juta orang, ada dua kejadian yang berkaitan dengan
fenomena orang gila. Yakni, di Tuban dan Lamongan. Di Tuban menurut Kapolda,
pelaku adalah orang yang mengalami gangguan jiwa sesuai keterangan dari dokter.
Waktu kejadian, yang bersangkutan lagi memberontak (kambuh) dan kebetulan
rumahnya tepat berada di depan Masjid.
Sedangkan kejadian di Lamongan adalah dilakukan oleh orang
asli Cirebon dan sudah empat tahun meninggalkan rumah. Saat itu, orang tersebut
di pendopo wali murid santri. Yang bersangkutan diminta pergi, namun tidak mau.
Akhirnya, kyai pondok pesantren tersebut juga minta orang tersebut pergi. Namun
ia tetap tidak mau, sehingga kyai ponpes mendorong orang tersebut. Tiba-tiba
orang ini bereaksi mengejar kyai.
"Karena hal itu diunggah di media sosial dan kemudian
dikomentari oleh orang-orang yang tidak melihat kejadian, akhirnya malah
membikin suasana menjadi panas. Jadi saya minta supaya media sosial jangan memanas-manasi,"
harap Kapolda. (ar)
0 comments:
Posting Komentar