RADARMETROPOLIS: Jakarta - Survei Pemantauan Harga Bank
Indonesia (BI) yang dilakukan pada minggu kedua November 2017 mencatat inflasi
bulanan sebesar 0,18%. Terjadi kenaikan tipis dibandingkan dengan inflasi minggu
sebelumnya sebesar 0,14%. Padahal Gubernur BI memprediksikan tekanan inflasi di
sisa tahun 2017 akan lebih ringan.
Menurut Gubernur BI, Agus DW Martowardojo, tekanan inflasi
hingga minggu kedua November 2017 masih bisa dikendalikan.
Agus meyakini inflasi tahunan pada 2017 masih berada di
rentang aman sebesar 3% hingga 5%. Atau tepatnya 3% sampai dengan 3,5%.
"Inflasi pada pekan kedua 0,18 persen, sedikit naik
dibandingkan minggu lalu 0,14 persen," kata Agus.
Sebelumnya, Agus menilai di sisa tahun 2017, tekanan inflasi
akan jauh lebih ringan. Tekanan berasal dari kelompok harga komoditas pangan bergejolak
(volatile food) bakal mengemuka hingga akhir tahun.
Hal itu disebabkan karena pasokan barang yang terjaga, yang
pada akhirnya menjaga stabilitas harga. Untuk kelompok harga barang dan jasa
yang diatur pemerintah (administered prices), juga tetap terkendali.
Hingga akhir Oktober 2017, Badan Pusat Statistik (BPS)
merekam inflasi tahunan 3,58% (year on year/yoy). Kelompok volatile food,
tercatat deflasi 0,53% (mtm) dan administered prices tercatat deflasi 0,01%
(mtm). Sedangkan untuk 2018, BI menjangkar infasi tahunan berada di level 3,5%
plus-minus 1%. (rez)
0 comments:
Posting Komentar