RADARMETROPOLIS: Probolinggo - Presiden Jokowi menyerahkan
secara simbolis Surat Keputusan (SK) Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Republik Indonesia tentang Pemberian Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial
pada Kawasan Hutan Produksi di Wilayah Kerja Perum Perhutani kepada sepuluh kelompok
petani. Tak hanya itu, petani pun dibantu memperoleh Kredit Usaha Rakyat atau KUR.
Mereka mewakili kelompok tani yang ada di Kabupaten
Probolinggo, Jember, dan Lumajang. Acara penyerahan SK itu dilakukan di Desa
Brani Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, Kamis (2/11/2017) siang.
Acara Perhutanan Sosial untuk Pemerataan Ekonomi tersebut
merupakan kerjasama Kementerian LHK dan Kementerian BUMN serta BNI.
Jokowi mengatakan ada SK Izin Pemanfataan Hutan Perhutanan
Sosial seluas 1.275 hektare diserahkan kepada para kelompok tani di Kabupaten
Probolinggo, 940 hektare untuk Lumajang, dan 612 hektare untuk Jember.
"Sudah pegang semua, ya?” kata Jokowi menanyakan kepada
kelompok tani apakah betul-betul sudah menerima Surat Keputusan (SK) atau hanya
simbolis.
“Jadi, benar! Ini sudah diserahkan semua, bukan hanya
simbolis saja. Program ini sae mboten, sae mboten, sae mboten (baik atau
tidak)? Ini berlaku 35 tahun. Kalau nggak dimanfaatkan dengan baik, awas ya.
Silakan dipakai untuk kelompok koperasi, usaha tani, mau ditanami cabe,
tembakau, sengon silakan," tutur Jokowi.
Jokowi juga mempersilakan kelompok tani memanfaatkan Kredit
Usaha Rakyat (KUR) perbankan seperti di BNI. Namun ia mengingatkan bahwa
membayar KUR itu harus bisa menyicil tiap bulan.
"Ayo mana yang ambil KUR. Saya minta jangan dapat KUR
Rp 30 juta, Rp 15 jutanya buat beli sepeda motor. Awas ya, hati-hati! Semuanya
harus digunakan untuk beli bibit, benih, modal kerja, investasi. Jangan
digunakan untuk beli barang kemewahan, nanti nggak bisa kembalikan," pesan
Jokowi.
Seperti biasanya Jokowi membagikan sepeda kepada masyarakat.
Ada tiga petani asal Probolinggo, Jember, dan Lumajang yang beruntung. Mereka
ada yang ditanya tentang peruntukan KUR-nya, diminta menyebutkan nama-nama
pulau, dan ada yang diminta menyebutkan teks Pancasila.
Salah seorang petani yang beruntung adalah Sugiyo asal Lumajang
yang dipanggil Jokowi ke depan podium. Sugiyo memiliki lahan seluas dua hektare
yang ingin meminjam KUR sebesar Rp 12 juta.
"Saya saja nggak punya lahan dua hektare. Besar itu.
Mas Sugiyo asal Lumajang mau pinjam KUR berapa, tahu bunga KUR berapa? Setiap
pinjam Rp 1 juta, itu bunganya Rp 7.500. Mau ditanami apa?" tanya Jokowi.
Sugiyo dengan polos menjawab bahwa hasil pinjaman KUR nantinya
akan dipakai untuk menanam rumput gajah dan kaliandra. Ini adalah tanaman untuk
pakan ternak. Ini karena Sugiyo juga mempunyai peternakan sapi perah. Dalam
sebulan, ia harus mengembalikan Rp 90 ribu untuk angsurannya.
"Insya Allah cukup Pak Presiden, dari hasil susu
sebulan untuk mencicilnya. Saya sudah punya sapi produksi. Sebulan dapat 300
liter susu, dapat Rp 1,5 juta per bulan dan dikalongi (dikurangi) Rp 90 ribu
per bulan," papar Sugiyo.
Sugiyo berharap agar pinjaman KUR segera direalisasikan.
Dirut BNI berjanji kepada Jokowi pada minggu depan akan dicairkan langsung.
Sugiyo pun langsung mendapatkan sepeda dari Jokowi.
"Itu sepeda mahal, bukan sepeda murah, jangan dijual sepedanya," kata
Jokowi bercanda. (ruf)
0 comments:
Posting Komentar