RADARMETROPOLIS: Surabaya - Asosiasi E-Commerce Indonesia
(idEA) bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Jawa Timur
menggelar Kenduri E-UKM, Kamis (12/10/2017). Kegiatan ini untuk mendorong
pelaku UKM mau memanfaatkan e-commerce. Agar, produk-produk yang dihasilkan
mampu miliki daya saing yang seimbang.
Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 200 peserta penggiat UKM
dari seluruh wilayah Jatim, kalangan akademisi, dan mahasiswa itu juga
bertujuan sebagai upaya percepatan transformasi teknologi informasi di bidang
perdagangan dalam jaringan.
Aulia E. Marinto, Ketua Umum idea, mengatakan transformasi
digital untuk UMKM haruslah bersinergi dengan para pemangku kepentingan di
daerah dan stakeholder. Harapannya, program pendataan digital dan keberlanjutan
program yang berkesimbungan bisa memberikan manfaat dan akselerasi kepada
pelaku UMKM di daerah.
"Data hari ini baru sekitar 6 sampai 7% produk lokal
ada di e-commerce, marketplace. idEA terus menginisiasi beberapa program jangka
pendek dan jangka panjang agar sinergi dan sinkronisasi semua pihak untuk UMKM
dapat terwujud," ujar Aulia.
Sementara menurutnya, transformasi digital telah
menghasilkan “kedaruratan” bagi setiap brand clan pemilik usaha yang berarti.
Ketidaksiapan brand dan pemilik usaha terhadap perubahan digital dan teknologi
yang begitu cepat dan dinamis, maka mereka akan semakin tertinggal.
"Sehingga era globalisasi pasar bebas, WTO, AFTA, dan
lainnya mempersempit waktu untuk melakukan persiapan. Namun, kita harus berpacu,
karena dimana kondisi tersebut mengharuskan produk-produk dalam negeri untuk
mempunyai daya saing yang seimbang dengan barang import," tegas CEO
Blanja.com ini.
Dinas KUKM Jawa Timur menyambut baik program Jatim Iso, sesuai
dengan visi dan misi pemerintah daerah Jawa Timur, JATIMNOMlC’s.
Kepala Dinas KUKM Jatim, Mas Purnomo Hadi mengatakan, hingga
kini UMKM yang memanfaatkan e-commerce memang masih sedikit. Sebab, banyak UMKM
yang terkendala di pengemasan produk. Padahal, salah satu daya tarik pemasaran
secara online adalah lewat kemasan.
Untuk itu Mas Purnomo beharap dalam rangka menghadapi era
perdagangan bebas menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif, Jatim Iso adalah
program bagi para pelaku UMKM Jawa Timur menjadi UKM AKlK atau Aktif, Kreatif,
lnovatif, Komunikatif.
Direktur Jatim Iso Suko Widodo berharap, dengan semakin
gencar dilakukan mentoring dan pelatihan kepada pelaku UKM semoga menjadi
solusi dan langkah yang tepat.
"Masih banyaknya UMKM di Jawa Timur yang belum
memanfaatkan e-commerce, Jatim lso bisa menjadi solusi bagi UMKM Jatim untuk
bertransformasi secara digital dan bersinergi dengan anggota idEA. Pada
akhimya, produk UMKM dapat dengan mudah dipasarkan secara online dalam nasioanl
dan global," tambah Suko Widodo.
Sektretaris Jendral ISKI Jatim, RR Fitria Widyani Roosinda
mengatakan, kenduri E-UKM ini sangat berguna karena secara langsung dapat
membantu kalangan usahawan dalam menghadapi globalisasi serta era serba
digital.
"Dalam percepatan proses transformasi e-commers itu,
pemerintah harus memberikan perhatian lebih terhadap penguasaan UKM, dan ISKI
sangat mendukung dalam hal mengedukasi mengenai perkembangan dan pemanfaatan
marketing online kepa pelaku UKM," terang Dosen Ubhara ini.
Diketahui, panitia Kenduri E-UKM menghadirkan sejumlah
praktisi e-commerce, seperti Aulia E. Marinto Ketua Umum idEA, Suko Widodo
Akademisi Universitas Airlangga, Jaya Setiabudi CEO YukBisnis.com, Subiakto
Priosoedarsono Pakar Branding, dan Setyo Harsoyo CEO Sprint Asia. (rie)
0 comments:
Posting Komentar