RADARMETROPOLIS: Surabaya - Walikota Surabaya Tri Rismaharini
menerima satu troli sertifikat tanah dari Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional (BPN) Provinsi Jatim, Gusmin Tuarita. Penyerahan ini dilakukan selepas
upacara peringatan Hari Agraria Nasional di kantor wilayah BPN Provinsi
Jatim.
“Alhamdulillah, kami hari ini bisa menyerahkan sertifikat
untuk pertanahan Kota Surabaya sebanyak 230 yang diterima Bu Risma. Ini baru
pertama, BPN menyerahkan sertipikat dengan troli,” ujar Gusmin Tuarita, Senin
(25/9/2017).
Menurut Gusmin Tuarita, target sertifikasi tanah yang
dicanangkan presiden, dari tahun ke tahun terus meningkat. Selain tanah
masyarakat, tanah yang disertifikatkan termasuk tanah aset pemerintah daerah
(kabupaten/kota).
“Dalam rangka untuk penertiban aset-aset pemerintah
kabupaten/kota di seluruh Jawa Timur, kami antusias ke depan akan lebih baik,”
sambung Gusmin.
Tri Rismaharini menyampaikan terima kasih kepada Kepala
Kanwil BPN Provinsi Jawa Timur, Kantor Pertanahan Kota Surabaya I, dan Kantor
Pertanahan Kota Surabaya II karena telah memberikan percepatan sertifikasi.
“Sebelumnya belum pernah mendapat sertifikat sebanyak ini.
Bahkan ini rekor baru, ada sertifikat untuk pemerintah kota/kabupaten sebanyak
ini, dan sekaligus,” ujar Walikota perempuan pertama di Surabaya itu.
Ke depan, Risma menyebut akan terus berupaya agar
tanah-tanah milik Pemkot, bisa sesegera mungkin tersertifikatkan. Untuk tahun
ini, pemkot menargetkan ada 700 sertifikat.
“Saya coba kejar di masa jabatan saya, seluruh tanah pemkot
bisa disertifikatkan. Progressnya sekarang sudah 20 an persen, dulu ketika saya
masuk hanya 2 persen,” katanya.
Disampaikan oleh Walikota yang pernah menjabat Kepala
Bappeko Surabaya tersebut, BPN kini telah membuat terobosan untuk lebih mempercepat
proses sertifikasi. Ia mencontohkan, dulu, untuk sertifikasi harus ada
persaksian.
“Dan itu sulit. Semisal sekolah, kepala sekolahnya nggak
tahu, sehingga nggak mau tanda tangan. Sekarang sudah cukup saya, bermaterai,
dan surat pernyataan saya bahwa ini dalam penguasan mutlak pemkot. Itu salah
satu terobosan sehingga lebih cepat,” kata Risma.
Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah Kota Surabaya,
Maria Theresia Ekawati Rahayu, menambahkan bahwa BPN selama ini mendukung
Pemkot Surabaya untuk pengamanan aset-aset pemkot.
“Bentuknya, BPN membantu mempercepat proses sertifikasi tanah
aset pemkot. Sehingga sertifikatnya bisa lebih banyak,” ujarnya.
Ekawati Rahayu menilai selama ini BPN telah memberikan
kemudahan dalam proses sertifikasi. Menurutnya, untuk persyaratan yang biasanya
rigid, tetapi kini untuk proses sertifikasi aset lebih disederhanakan. Bahwa
cukup pernyataan walikota perihal tanah tersebut adalah aset pemkot.
“Seperti yang disampaikan bu wali, BPN memberikan kemudahan
untuk pengerusan sertifikat aset. Terutama BPN Surabaya I, mereka melakukan
terobosan luar biasa sehingga bisa cepat. Belum pernah sebanyak ini,” sambungnya.
Dari 230 sertipikat tanah yang diserahkan oleh Kakanwil BPN
Jawa Timur (25/9), mantan Kepala Bagian Hukum Pemkot Surabaya tersebut
menjelaskan bahwa itu merupakan aset hasil pengadaan tanah untuk jalan dan
taman. Untuk jalan termasuk Jalan Luar Lingkar Barat dan untuk taman yakni Taman
Bambu Runcing. “Untuk akhir tahun ini, harapannya bisa selesaikan 700 sertifikat.
Sekarang sudah 250 sertifikat. Harus ngebut, karena tinggal tiga bulan lagi,” tandasnya.
(ar)
0 comments:
Posting Komentar