RADARMETROPOLIS: Sumenep - Diduga terpukul masuknya garam
impor, harga garam lokal di tingkat petani garam Kabupaten Sumenep turun.
Semula harga garam sempat mencapai puncaknya yakni Rp 3.500 per kg. Saat ini
mulai turun menjadi Rp 2.100 per kg.
"Turunnya harga garam rakyat ini diduga kuat akibat
masuknya garam impor. Semula harga garam lokal mencapai Rp 3.500 per kg.
Sekarang tinggal Rp 2.100 per kg," kata Ubaidillah, petani garam rakyat di
Desa Pinggirpapas, Kecamatan Kalianget, Rabu (16/8/2017).
Ia mengungkapkan harga garam lokal di tingkat petani garam
tersebut turunnya bertahap. Awalnya Rp 3.500 per kg, kemudian turun menjadi Rp
3.000 per kg.
"Setelah itu, secara berturut-turut turun terus menjadi
Rp 2.600 per kg, kemudian Rp 2.400, dan sekarang Rp 2.100 per kg. Tidak menutup
kemungkinan, harga garam rakyat makin merosot terdesak garam impor,"
ujarnya.
Ia memaparkan saat ini kondisi cuaca sudah bagus dan
mendukung produksi garam rakyat. Hampir semua petani garam mampu memaksimalkan
produksi karena cuaca kembali normal.
"Kalau pekan-pekan sebelumnya kan kondisi cuaca kurang
mendukung. Masih sering turun hujan yang menyebabkan produksi garam terganggu.
Akibatnya garam jadi langka dan harganya sangat mahal. Nah, kalau sekarang
cuacanya sudah bagus," ucapnya.
Pada akhir pekan lalu, sebanyak 27.500 ton garam impor dari
Australia tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Menurut rencana, garam
impor tersebut disebar ke sejumlah Industri Kecil Menengah (IKM) di tiga
wilayah, yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan Barat. (lt)
0 comments:
Posting Komentar