RADARMETROPOLIS: (Jakarta) - Presiden Joko Widodo kembali
meminta kepada warganet, khususnya para remaja, bijak dalam menggunakan media
sosial. Hal ini disampaikan dalam pembukaan Kejuaraan Nasional Tingkat Remaja
Perguruan Pencak Silat Nasional (Persinas) ASAD tahun 2017 pada Selasa, 8
Agustus 2017, di Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin Jakarta Timur.
"Yang namanya media sosial, terutama remaja-remaja
kita, hati-hati kalau membuat status. Apakah bisa menyinggung orang lain,
apakah bisa menyebabkan orang lain sakit hati? Apalagi niatnya langsung ingin
mencela, mencemooh atau menjelekkan," kata Jokowi.
Sebelumnya Jokowi juga pernah meminta para warganet untuk
lebih menggaungkan semangat berkompetisi lewat media sosial. Bukan justru
terjebak pada hal-hal negatif yang dapat ditimbulkannya, yang kemudian membawa pada
sikap pesimis.
"Semangat optimisme, semangat untuk membangkitkan,
semangat untuk berkompetisi kita ini harus betul-betul ada," kata Jokowi
saat berbuka puasa bersama sejumlah pegiat media sosial pada 22 Juni 2017 lalu.
Memang, bila melihat beberapa waktu belakangan, media sosial
tampak seolah menjadi tempat tumbuh suburnya perilaku negatif yang diyakini
Kepala Negara bukan bagian dari budaya bangsa Indonesia. Apalagi bila dalam
praktiknya sampai menghasut dan bahkan mencela pihak lain hingga menumbuhkan
kebencian di antara sesama.
"Ini selalu saya ingatkan, kita ini saudara sebangsa dan
se tanah air. Jangan lupakan itu," ujarnya.
Saat memberikan sambutannya ketika membuka kejuaraan
nasional tersebut, ada hal yang cukup menggelitik tawa hadirin. Presiden
meminta seseorang untuk maju ke hadapannya. Seperti biasa, ia hendak memberikan
sebuah kuis kepada hadirin.
Seorang peserta kejuaraan tampak ragu saat menuju panggung.
Peserta yang kemudian diketahui bernama Gladis itu mengaku gugup saat diminta
mendekat ke Presiden Joko Widodo.
"Tidak usah takut, presidennya tidak diktator
kok," kata Jokowi bercanda.
Presiden Jokowi kemudian menjelaskan, belakangan di media
sosial banyak pihak yang menuding dirinya bertindak otoriter atau bahkan
sebagai seorang diktator.
"Masa wajah saya seperti ini dibilang diktator,"
kata Presiden yang lagi-lagi disambut tawa. (rez)
0 comments:
Posting Komentar