RADARMETROPOLIS: Bojonegoro - Menteri Koperasi Puspayoga
meluncurkan program kredit untuk pengusaha sangat kecil atau yang disebut
kredit ultra mikro (UMi). Pembiayaan ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kemiskinan. Sebab, sasaran
pembiayaan ini adalah usaha mikro yang selama ini belum terjangkau oleh Kredit
Usaha Rakyat (KUR).
Pinjaman tersebut akan disalurkan dengan plafon maksimal Rp
10 juta per orang dan berbunga ringan di kisaran 2 persen hingga 4 persen.
"Pembiayaan UMi adalah program pemerintah untuk
menjangkau rakyat yang tidak dicover oleh program KUR. Saya yakin pembiayaan
ini bisa mengurangi tingkat kemiskinan," kata Puspayoga dalam acara
Sinergi Kementerian Mengangkat Ekonomi Rakyat melalui keuangan inklusif, Senin
(14/8/2017) di Bojonegoro, Jawa Timur.
Menurut Menkop, sinergi lintas kementerian merupakan upaya
pemerintah untuk mencapai pamerataan ekonomi masyarakat salah satunya dengan
pembiayaan ultra mikro.
"Plafon kredit UMi pada 2017 mencapai Rp 1,5 triliun
dengan maksimum kredit Rp 10 juta per orang. Penyaluran dilakukan melalui
Lembaga Keuangan non Bank, BLU Pengelola Dana atau koperasi," papar
Menkop.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi, saat ini terdapat 61
juta usaha yang dikategorikan sebagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
dan 44 juta pelaku usaha ultra mikro.
Pengusaha dengan skala ultra mikro sering kali tidak masuk
dalam kriteria debitur yang layak di mata bank (unbankable) lantaran agunan
yang diajukan tidak sesuai dengan resiko yang harus ditanggung.
Untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan ini, pemerintah
menetapkan berbagai syarat dan kriteria, antara lain calon nasabah merupakan
Warga Negara Indonesia (WNI) dibuktikan dengan NIK elektronik.
Calon nasabah juga sedang tidak menerima pembiayaan atau
kredit dari lembaga keuangan atau koperasi lainnya. Selain itu, calon nasabah
juga harus memiliki izin usaha atau keterangan usaha dari instansi pemerintah.
Dalam program tersebut pemerintah melibatkan tiga perusahaan
plat merah yang memiliki pembiayaan ultra mikro, yaitu Pegadaian, Permodalan
Nasional Madani, dan Bahana Artha Ventura.
Ketiga perusahaan itu nantinya akan menyalurkan pembiayaan
kepada koperasi kemudian diteruskan kepada pengusaha ultra mikro (end user).
Pada tahap awal, program kredit ultra mikro tersedia di 19
titik desa di sejumlah kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, diharapkan
dapat mencakup setidaknya 300.000 pengusaha ultra mikro.
Sementara itu, Wiwin Istanti dari Kantor Wilayah DJPBN Jatim
mengatakan bahwa prioritas Pemerintah Pusat adalah peningkatan penanggulangan
kemiskinan. Ditargetkan pada tahun 2019 nanti angka kemiskinan bisa menurun ke
angka 7 - 8 persen, sedangkan keuangan inklusi diharapkan mencapai 75 persen.
"Ini dapat tercapai dengan adanya kerjasama semua pihak
untuk saling bersinergi menggerakkan roda ekonomi dan bagaimana meningkatkan
kemakmuran," terangnya.
Bupati Bojonegoro, Suyoto juga mendukung adanya program UMI
tersebut. Untuk menggerakkan ekonomi rakyat di semua sektor, pihaknya
menerapkan sebuah kebijakan yakni industri masuk desa.
Bupati berharap warga Growok yang kini memanfaatkan Kredit
UMI, ke depannya bisa menolak PKH maupun rastra. "Karena ekonomi yang kini
mereka rintis melalui Kredit UMI mampu berjalan dan berkembang meningkatkan
kesejahteraan," ungkapnya. (yot)
0 comments:
Posting Komentar