RADARMETROPOLIS: Malang - Diduga ada garam konsumsi
beryodium mengandung kaca. Saat dilarutkan dalam air panas maupun air dingin
garam tersebut tidak bisa larut dalam air. Garam beryodium yang didapat seorang
ibu rumah tangga di Pasar Kepanjen Kabupaten Malang ini bermerek KS. Garam dalam
kemasan berat bersih 200 gram itu diproduksi oleh PT SLM, Surabaya.
Saat garam ditaburkan dalam air dingin dengan menggunakan
saringan, garam tersebut bisa menerobos celah-celah saringan. Namun butiran
kasar berkilau seperti kaca, nampak terpancar saat kena pantulan cahaya
matahari.
“Masyaallah kok ada kacanya. Ini kerjaan siapa,” ungkap pemilik
warung makan di Kepanjen, Kawidi, Selasa (15/8/2017) saat melarutkan garam
dengan air.
Ia lalu memberitahu istrinya yang menjual makanan. “Ini
lihat, Buk, ada kacanya. Jangan beli garam seperti ini. Jelas ini kaca,”
katanya sambil menggelengkan kepala.
Beberapa pembeli makanan yang melihat langsung pun juga
meraba garam. Ternyata benar ada serpihan kaca.
Setelah saringan diangkat, garam nampak mengendap di bawah
permukaan air dingin. Warna air pun jadi keruh. Karena tak juga larut, garam
coba dimasukkan atau dilarutkan dalam air panas. Faktanya, garam tetap
mengendap di bawah permukaan air panas.
Ibu rumah tangga warga Kepanjen yang sempat membeli garam
cap KS di pasar tradisional Kepanjen, Suminah mengaku, membeli garam tersebut
dua bungkus. “Saya beli dua, satu bungkus harganya 3 ribu. Anehnya ada kacanya
dan tidak bisa larut, ya saya buang saja. Saya buang untuk pupuk tanaman di depan
rumah,” katanya.
Suminah lalu menyuruh anak perempuannya membeli garam lagi
ke toko swalayan. Kali ini garam tersebut, dirasa aman untuk memasak. Diduga,
garam tersebut sudah menyebar di sejumlah toko dan pasar tradisional di
Kabupaten Malang. Di tengah mahal dan langkanya garam konsumsi, munculnya garam
terdapat butiran kaca banyak dikeluhkan masyarakat. (rr)
0 comments:
Posting Komentar