RADARMETROPOLIS: (Jember) – Setengah triliun lebih besaran Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Jember 2016 tidak terserap untuk
pembangunan daerah. Menurut catatan ini adalah rekor terbesar sisa lebih
pembiayaan anggaran (silpa) dalam sejarah APBD di Kabupaten Jember.
Bupati Faida mengatakan, bahwa penerimaan pos pembiayaan
APBD 2016 adalah sebesar Rp 437,466 miliar, dan dapat direalisasikan Rp 437,496
miliar atau 100,01 persen.
"Ini bersumber dari sisa perhitungan anggaran daerah
sebelumnya dan penerimaan kembali pemberian pinjaman, sedangkan pengeluaran
pembiayaan tidak dianggarkan pada tahun anggaran 2016," kata Farida, dalam
sidang paripurna pembacaan Nota Pengantar Rancangan Peraturan Daerah tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten Jember 2016, di gedung DPRD
setempat, Selasa (4/7/2017).
Dengan demikian tercatat pembiayaan bersih (netto) sebesar
Rp 437,496 miliar. Adapun surplus APBD 2016 adalah sebesar Rp 212,06 miliar.
Dengan demikian silpa APBD tahun 2016 tercatat sebesar Rp 649,56 miliar.
Dari total anggaran belanja daerah Rp 3,646 triliun,
terealisasi Rp 2,98 triliun atau 81,74 persen. "Penggunaan belanja daerah
tersebut antara lain untuk belanja tidak langsung sebesar Rp 2,209 triliun,
yang dapat terealisasi Rp 1,895 triliun atau 85,8 persen," jelasnya.
Belanja tidak langsung tersebut antara lain berupa belanja
pegawai yang dianggarkan Rp 1,67 triliun dan terealisasi Rp 1,44 triliun atau
86,24 persen; belanja hibah yang dianggarkan Rp 108,22 miliar dan terealisasi
Rp 45,45 miliar atau 41,99 persen; belanja bantuan sosial yang dianggarkan Rp
63,53 miliar dan terealisasi Rp 52,32 miliar atau 82,35 persen; belanja bagi
hasil kepada pemerintah desa yang dianggarkan Rp 13,94 miliar dan terealisasi
Rp 13,63 persen atau 97,81 persen; belanja bantuan keuangan kepada pemerintah
desa yang dianggarkan Rp 348,59 miliar dan terealisasi Rp 434,86 miliar atau
98,65 persen; serta belanja tak terduga Rp 5 miliar yang tidak dibelanjakan
sama sekali.
Belanja langsung dianggarkan Rp 1,44 triliun dalam APBD 2016
dan terealisasi Rp 1,08 triliun atau 75,5 persen. "Belanja langsung
tersebut antara lain terdiri dari belanja pegawai yang dianggarkan Rp 125,73
miliar dan terealisasi Rp 111,02 miliar atau 88,3 persen; belanja barang dan
jasa yang dianggarkan sebesar Rp 708,79 miliar, terealisasi Rp 513,08 miliar
atau 72,39 persen, dan belanja modal yang dianggarkan Rp 602,05 milliar,
terealisasi Rp 460,45 miliar atau 76,48 persen," kata Faida. (nis)
0 comments:
Posting Komentar