RADARMETROPOLIS: (Jombang) - Sebagai penanda datangnya lebaran
ketupat atau H+7 Lebaran, Minggu (2/7/2017), warga Desa Bandung dan Kedawong,
Kecamatan Diwek, Jombang, menerbangkan balon udara berukuran besar.
Penerbangan balon tersebut diawali dengan kenduri ketupat di
masing-masing mushola. Warga beramai-ramai membawa makanan khas lebaran
tersebut untuk dimakan bersama-sama. Selanjutnya, warga berkumpul di depan mushola
untuk melakukan 'ritual' balon udara.
Balon warna-warni sudah disiapkan. Kemudian drum bekas aspal
juga terlihat di lokasi. Drum tersebut digunakan untuk pengasapan agar balon
bisa terbang. Karena itu, di bawah drum tersebut sejumlah kayu terus dibakar.
Perlahan-lahan balon udara yang sebelumnya kempis akhirnya mengembang. Tak lama
kemudian melesat ke udara.
Warga yang memadati halaman mushola seketika bertepuk
tangan. "Ini merupakan tradisi setiap tahun, yakni saat lebaran ketupat
atau H+7 Lebaran," ujar Masruri (47), salah satu warga Desa Bandung.
Ia mengatakan, tradisi melepas balon pada H+7 lebaran sudah
dilakukan puluhan tahun oleh warga Kecamatan Diwek. Makna yang tersirat dari
tradisi ini adalah melepaskan segala dosa setelah hari raya.
"Seminggu sebelumnya kita sudah melakukan iuran
sukarela untuk membuat balon tersebut. Nah, hari ini balon raksasa itu kita
terbangkan. Penerbangan balon dilakukan di tiap-tiap mushola," ujarnya.
(pen)
0 comments:
Posting Komentar