RADARMETROPOLIS: (Sidoarjo) - Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sidoarjo membuat terobosan baru dalam penarikan retribusi.
Kini, tata cara pembayaran restribusi melalui petugas sudah tidak diberlakukan.
Mulai hari ini, Jumat (7/7/2017) semua pedagang di seluruh
pasar Sidoarjo wajib membayar retribusi melalui aplikasi e-Nyank (Ndelok
PelaYANan Komplit) Pasar. Cara pembayarannya pun dengan cara menggunakan uang
elektronik T-Cash dari Telkomsel. Uang retribusi ini nantinya akan langsung
masuk ke rekening Bank Jatim dan menjadi pendapatan asli daerah (PAD) Kota
Sidoarjo.
Menurut Bupati Sidoarjo Saifulah Ilah, aplikasi E-Nyank
Pasar ini untuk menghindari pungli dan korupsi pada saat penarikan retribusi
pasar. Saiful ilah juga yakin, jika program ini pertama kali di Indonesia.
"Dengan aplikasi E-Nyank ini saya jamin 100 persen
bebas pungli dan korupsi retribusi pasar, dan pertama kali di Indonesia,"
kata Saifulah Ilah, Bupati Sidoarjo.
Saiful Ilah menerangkan, penggunaan aplikasi ini sangat
mudah. Para pedagang cukup membayar retribusi melalui telepon seluler
masing-masing. Bahkan, memakai hape jadul pun bisa dilakukan.
Yakni bekerjasama dengan salah satu provider telekomunikasi
untuk penyediaan sarananya.
Di hape para pedagang, nantinya ditempeli stiker elektronik
T-Cash. Stiker tersebut berfungsi sebagai uang elektronik, dimana para pedagang
bisa membelinya seperti membeli pulsa.
"Membayar retribusinya cukup menempelkan stiker
tersebut pada alat yang nanti dibawa petugas," terangnya.
Dengan sistem baru ini akan meminimalisir bahkan
menghilangkan kesempatan pungli maupun korupsi. Sebab, data para pedagang sudah
terekam jelas di data base aplikasi.
Dalam setahun, pemasukan retribusi pasar untuk PAD sebanyak
Rp 11,7 miliar dari tarikan kepada sekitar 17.000 pedagang pasar se Sidoarjo.
Adanya aplikasi ini diharapkan akan meningkatkan pemasukan setidaknya 30
persen.
"Target sampai akhir tahun akan ada delapan pasar yang
penarikan retribusinya menggunakan E-Nyank. Namun untuk 2018 akan kami usahakan
seluruh pasar," jelasnya.
Sementara, General Manager Account Management Telkomsel
Areal Jawa Bali Zulfikar mengatakan, "Pasar Gedangan ini pasar pertama
kali di Indonesia yang menerapkan retribusi pasar secara elektronik dengan
menggunakan T-Cash."
Salah satu pedagang Pasar Gedangan Romli (49) mengaku sudah
paham dengan program E-Nyank. Biasanya, pedagang perancangan ini membayar
retribusi Rp 3 ribu per hari untuk satu kiosnya ke petugas langsung.
"Kayaknya ribet mas harus bayar dulu, lebih mudah
program lama langsung bayar ke petugas, tapi eman kalau dikorupsi oleh
petugas," jelasnya. (wtk)
0 comments:
Posting Komentar