RADARMETROPOLIS: (Jakarta) – Istana Kepresidenan kembali
menggelar Pameran sejumlah lukisan dan karya rupa koleksi Istana Kepresidenan
dibuka untuk umum. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada
masyarakat guna lebih mengetahui dan ikut menikmati karya seni yang selama ini
menghiasi Istana Kepresidenan. Pameran yang digelar dalam rangka memperingati
Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-72 ini adalah yang kedua kalinya.
Dalam konferensi pers bersama di Galeri Nasional, Senin
(31/7/2017, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf mengatakan bahwa dalam
sebuah rapat koordinasi di tahun 2015 diputuskan Istana Kepresidenan menjadi
'The Ultimate Showcase of Indonesian Culture'.
"Menjadi tempat budaya yang paling hebat di Indonesia.
Untuk memberikan akses, terutama untuk lukisannya, diadakanlah pameran lukisan
ini sejak tahun lalu. Tahun lalu luar biasa antusiasnya dan tahun ini
mudah-mudahan lebih dari tahun lalu," ucap Triawan.
Selama satu bulan penuh koleksi Istana Kepresidenan tersebut
akan dipertunjukkan dan terbuka untuk umum, tepatnya pada 2 hingga 30 Agustus
2017 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Rencananya, pameran tersebut akan
dibuka secara resmi pada Selasa, 1 Agustus 2017.
"Kegiatan ini tujuannya supaya Istana itu memberikan
keterbukaan kepada masyarakat, kita dekatkan koleksinya kepada masyarakat.
Tahun lalu kurang lebih sekitar 26 lukisan, sementara tahun ini 48 lukisan dan
terdiri atas 41 pelukis," ujar Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres)
Heru Budi Hartono.
Dalam pameran tahun ini, panitia mengangkat tema
"Senandung Ibu Pertiwi" dimana melalui sejumlah koleksi lukisan
tersebut Istana Kepresidenan hendak menampilkan gambaran fenomena alam dan
berbagai cara pandang masyarakat Nusantara.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan bahwa 60 persen
sektor pariwisata berasal dari budaya dan 30 persen dari alam. "Tugasnya
Kementerian Pariwisata adalah lebih mempublikasikan dan mempromosikan agar
wisatawan datang ke Indonesia, khususnya ke pameran lukisan ini," ucap
Arief.
Selain menghadirkan sejumlah lukisan yang selama ini
menghiasi Istana Kepresidenan Jakarta, Bogor, Cipanas, Yogyakarta, dan Bali,
pameran ini juga akan diperkaya dengan arsip dan dokumen penting mengenai
istana-istana kepresidenan beserta koleksinya.
"Dalam kegiatan satu bulan penuh ini ada
kegiatan-kegiatan, antara lain workshop melukis bersama komunitas difabel pada
10 Agustus, diskusi para pakar tentang menjaga Ibu Pertiwi pada 19 Agustus,
lomba lukis kolektif tingkat nasional 26 Agustus, dan workshop mengenai menjadi
apresiator se-Jabodetabek pada 29 Agustus serta tur pameran oleh para kurator
setiap Sabtu-Minggu," kata Kasetpres.
Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir
Effendy mengatakan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat mendukung
kegiatan pameran lukisan ini. "Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan
membuat edaran ke sekolah-sekolah, terutama di Jabodetabek untuk bisa membawa
siswa-siswanya datang dan ikut proses pembelajaran melalui karya-karya lukisan
istana itu," kata Muhadjir.
Untuk diketahui, tema Senandung Ibu Pertiwi yang diangkat
ini dalam implementasinya terbagi atas empat kategori karya. Pertama, mengenai
keragaman alam yang akan menampilkan sebanyak 12 lukisan pemandangan alam yang
menjadi daya tarik Indonesia. "Harimau Minum" karya Raden Saleh
menjadi salah satu karya ikonik dalam kategori ini.
Sementara yang kedua, mengenai dinamika keseharian yang
menggambarkan kehidupan sehari-hari kalangan masyarakat Indonesia dari berbagai
macam lapisan. Sebanyak 11 lukisan akan mengisi kategori ini di mana
"Lelang Ikan" karya Itji Tarmidzi sebagai salah satu karya utama.
Kategori yang ketiga, yakni tradisi dan identitas, akan
menampilkan 15 lukisan yang menggambarkan tradisi dan identitas budaya
Indonesia. Lukisan karya Barli Sasmitawinata dengan judul "Perempuan
Berkebaya" akan menjadi daya tarik tersendiri dalam kategori ini.
Adapun yang terakhir, mengenai khidmat dalam kepercayaan,
akan mencoba untuk menampilkan nilai-nilai kepercayaan yang menjadi kekuatan
bangsa Indonesia. Sebanyak 10 lukisan ditampilkan untuk memperkaya kategori
ini. "Nyai Roro Kidul" karya Basoeki Abdullah menjadi salah satu
karya fenomenal dalam kategori ini. (rez)
0 comments:
Posting Komentar