RADARMETROPOLIS: (Surabaya) - Kepala Dinas Koperasi dan UKM
Provinsi Jatim Mas Purnomo mengatakan even tahunan Koperasi dan UMKM Expo 2017
dilaksanakan setiap tahun sekali untuk memperkenalkan produk daerah dan
memperluas pasar para UKM. Selain itu juga untuk mensosialisasikan Koperasi dan
UMKM sebagai wahana perkembangan ekonomi Jatim.
Purnomo menjelaskan Koperasi dan UMKM Expo 2017 diikuti 214
unit. Ia berharap pelaksanaan pameran
selama lima hari yang dilaksanakan sejak 26-30 Juli 2017 di Grand City Surabaya
tersebut akan dikunjungi sebanyak 30.000 pengunjung dengan target realisasi
transaksi sebesar Rp 5,7 miliar.
Sebagai gambaran, expo tahun 2016 dikunjungi sebanyak 27.000
orang pengunjung, dengan realisasi transaksi sebesar Rp 5,4 miliar. “Selain
diikuti Koperasi dan UMKM se-Jatim, expo yang keenam ini juga diikuti oleh enam
provinsi dari luar Jawa Timur dan KPD-KPD kantor bisnis," kata Purnomo
didampingi Kabid Pemasaran Achmad Basuki.
Sementara itu Gubernur Jatim Soekarwo berpesan kalau ingin
mengusai pasar maka industrinya harus diurus lebih dulu, mulai dari masalah
teknologi biaya produksi murah, bahan pokok sampai ke pemasaran. Sebab, ketiga
hal tersebut merupakan masalah pokok penting dalam industri.
Menurut Pakde Karwo, ketiga masalah tersebut menjadi kunci
untuk menguasai pasar makanya harus diurus pemerintah. Sebab kalau tidak,
otomatis UKM tidak bisa bangkit atau berkembang, malah sebaliknya bisa gulung
tikar.
Teknologi yang ramah lingkungan dan mudah dioperasikan
menjadi urutan pertama, karena ini merupakan sarana utama berproduksi. Yang
kedua adalah masalah bahan baku yang harus mudah dicari dan selalu tersedia
serta berasal dari daerah sekitarnya. Dengan begitu, ongkos atau biaya bisa
ditekan karena harganya murah.
Sedangkan yang ketiga adalah masalah kultural yakni
kebiasaan para pengusaha adalah selalu menaikkan harga dagangannya bila
usahanya maju. "Jadi, siklus kuasai pasar itu adalah industri, pembiayaan
murah, dan ketersediaan bahan baku. Ini kunci yang harus dijaga agar UKM bisa
menguasai pasar," tegas Pakde Karwo.
Untuk membangun pasar bisa dibangun melalui pameran seperti
saat ini. Sebab, pasar itu adalah tempat pertemuan antara pembeli dan penjual.
Kalau sudah bertemu dan bisa langsung melihat hasil produk, maka di tempat
itulah akan terjadi transaksi dari kedua belah pihak.
Selain lewat pameran, pengusaha UKM juga bisa memasarkan
hasil produknya lewat internet. Sebab dengan internet pembeli bisa langsung
melihat barang apa saja berikut harga yang ditawarkan. Ditambah juga dengan
melihat kualitasnya.
Pakde Karwo memberi cohtoh industri agro, karena di Jatim
banyak tersedia bahan baku seperti nangka, apel, rambutan, pisang, dan salak
atau tempe. Semua bahan baku murah dan dekat, tidak harus mengeluarkan biaya
mahal hanya untuk bahan baku. Jadi, usaha inilah yang seharusnya dikembangkan,
supaya ke depannya dikenal pasar, banyak pesanan, dan harganya tetap tidak
dinaikkan lagi.
Sebetulnya hasil olahan agro yang laris manis di luar negeri
itu adalah olahan mangga yang dibuat asinan. Tapi bahan bakunya bukan mangga
yang berasa manis. Karena yang dicari dan disukai pasar luar negeri itu adalah
asinan mangga yang agak kecut atau masam. (sr)
0 comments:
Posting Komentar