RADARMETROPOLIS: (Jakarta) – Untuk melawan ancaman terorisme,
Polri bersama DPR RI membahas wacana pemberian senjata api untuk anggota polisi
lalu-lintas dan personel Sabhara. Untuk pengadaannya, Polri telah berkoordinasi
dengan PT Pindad sebagai mitra. Senjata yang digunakan nantinya jenis G2 laras
pendek.
Saat ini PT Pindad memiliki stok 5.000 unit senjata jenis
G2. Namun, kebutuhan senjata baru untuk petugas di lapangan diperkirakan
sedikitnya 20.000 unit.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut, petugas di
lapangan rentan diserang kelompok teroris. Ia mencontohkan anggota Sabhara yang
menjadi korban bom Kampung Melayu dan polisi lalu lintas yang diserang di
Tuban. “Mereka tidak dilengkapi dengan alat bela diri yang cukup, khususnya
senjata api,” ujarnya, Selasa (25/7/2017) petang.
Karena alasan itulah maka Polri merasa perlu melengkapi
anggotanya dengan senjata, terutama yang bertugas di kawasan rawan teror
berdasarkan mapping intelijen. “Pengadaannya dimasukkan ke dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P). “Ada budgetnya. Ini sekaligus
untuk mendorong industri senjata dalam negeri,” kata Jenderal Tito. (rez)
0 comments:
Posting Komentar