RADARMETROPOLIS: (Jakarta) - Anggota Komisi VIII Khatibul
Umam diperiksa KPK terkait dengan penganggaran proyek e-KTP. Politikus Partai
Demokrat ini mengakui bahwa dirinya pernah mendengar nama Andi Agustinus alias
Andi Narogong, sebelum kasus bernilai Rp 2,3 T itu mencuat.
"Cuma ada (pertanyaan) soal Agustinus, sisanya kenal
apa tidak. Saya bilang secara langsung dan tidak langsung tidak pernah kenal,
tapi saya pernah mendengar nama itu. Terakhir, belakangan, ternyata nama itu
adalah Andi Agustinus. Itu saja yang didalami," kata Khatibul setelah
menjalani pemeriksaan di KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat
(7/7/2017).
Selanjutnya, ia tidak dimintai konfirmasi kembali soal
aliran dana yang diterimanya. Ia hanya ditanya soal teknis penganggaran dan
anggota Komisi II saat periode jabatannya.
"Teman-teman Komisi II yang kenal siapa saja?
Pimpinannya siapa? Periodisasi saya itu kapan saja? Kan, saya sebagai anggota
Banggar pernah, habis itu di Komisi III, sebagai anggota Baleg pernah. Jadi itu
juga didalami. Kemudian e-KTP, pasti ditanyakan soal prosedur penganggaran
mulai dari pemerintah, 16 Agustus, nota keuangan, sampai ke Badan Anggaran,
sampai Komisi II, balik lagi ke Badan Anggaran, dan seterusnya. Itu teknis saya
jelaskan semua," tutur Khatibul.
Sebelum memeriksa Khatibul, Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini
juga selesai menjalani pemeriksaan dalam kasus yang sama. Jazuli mengaku tidak
mengenal Andi Narogong, bahkan menerima uang darinya.
Ia pun memanfaatkan acara pemeriksaan tersebut untuk mengklarifikasi
posisinya di Komisi VIII. Menurutnya saat pembahasan proyek e-KTP dilakukan
posisinya di Komisi II.
"Saya hari ini sangat senang karena diberikan
kesempatan untuk klarifikasi. Bahwa saya 2009-2013 itu berada di Komisi VIII,
bukan di Komisi II. Dan saya lengkapi klarifikasi saya dengan dokumen-dokumen
akurat. Oleh karena itu, saya tidak tahu-menahu tentang pembahasan e-KTP.
Karena e-KTP jelasnya di Komisi II," tuturnya. (rez)
0 comments:
Posting Komentar