RADARMETROPOLIS: (Surabaya) – Pakde Karwo mengatakan bahwa mencalonkan
diri dalam Pilkada adalah hak warga negara. Oleh karena itu dirinya mempersilakan
Inspektur Provinsi Nurwiyatno maju sebagai kandidat di Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) setempat yang akan digelar 27 Juni 2018.
"Silakan kalau beliau mau ikut dan itu sah-sah saja
sebagai warga negara," kata Soekarwo, Gubernur Jawa Timur, kepada wartawan,
di Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, Selasa (3/72017).
Gubernur yang akrab dipanggil Pakde Karwo itu tak
mempermasalahkan jika ada anak buahnya maju sekaligus membuktikan dirinya layak
menjadi pemimpin provinsi ini untuk periode 2019-2024.
"Saya membebaskannya, dan dari dulu pernah bilang, bahwa
birokrat, siapapun itu silakan maju. Tapi perlu diingat, ada atau tidak
nantinya yang memilih?" ujarnya.
Ia menambahkan bahwa tak itu saja yang bisa terjadi. Sebagai
seorang birokrat aktif maka sudah menjadi risiko untuk mengundurkan diri dari
jabatannya jika nantinya dinyatakan sebagai calon oleh Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Jatim.
Nurwiyatno menjadi satu-satunya birokrat yang menyatakan
dirinya maju sebagai kandidat di Pilkada Jatim sebagai calon Wakil Gubernur.
Ketua Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
Jatim tersebut berterima kasih dan tersanjung atas kepercayaan yang diberikan
sehingga namanya disebut sebagai salah seorang yang layak maju di Pilkada.
"Tentu saya terhormat mendapat kepercayaan dari
rekan-rekan alumni sehingga saya siap jika nantinya dibutuhkan untuk Jatim.
Apalagi karir saya selama ini saya habiskan untuk mengabdi di Jatim,"
katanya.
Nurwiyatno sejak 1983 sudah tercatat sebagai birokrat
aparatur sipil negara, yaitu 24 tahun di bagian inspektorat, 7 tahun di bidang keuangan
sebagai kepala biro dan kepala BPKAD, dan 3 tahun terakhir inspektur.
Tak hanya itu. Namanya bahkan pernah menggantikan Tri
Rismaharini menjadi orang nomor satu di Pemkot Surabaya setelah ditunjuk
Gubernur Jatim Soekarwo sebagai Penjabat Wali Kota Surabaya (September
2015-Februari 2016).
"Saya akan melihat perkembangan politik di Jatim dan
dinamikanya, baru kemudian bersikap," katanya. Ia pun menyatakan siap
meninggalkan jabatannya. (hr/sr)
0 comments:
Posting Komentar