RADARMETROPOLIS: (Jakarta) - Akibat tidak tercapainya target
penerimaan pajak, defisit anggaran dalam APBN 2017 diperkirakan bisa mencapai
2,92% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Padahal sejak awal tahun, ambang
batas defisit sudah dibuat cukup tinggi, yakni 2,41% terhadap PDB. Kendati
demikian, Gubernur BI menyebut APBN masih sehat jika kondisi tersebut terjadi.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo, meyakini
pemerintah bisa menjaga defisit pada level 2,6% terhadap PDB. Terutama pasca
munculnya instruksi penghematan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp
16 triliun.
"Kalau tadinya 2,4% lalu jadi 2,6% itu pengelolaan yang
sehat. Kami jaga ekonomi yang sehat," kata Agus di Gedung BI, Jalan
Thamrin, Jakarta, Jumat (7/7/2017).
Penghematan dengan skema self blocking, menurut Agus adalah
hal lazim yang terjadi pada setiap pemerintahan. Dana sebesar Rp 16 triliun itu
bukan dipangkas, tapi memang diproyeksi tidak terealisasi sampai akhir tahun.
Dalam RAPBN Perubahan 2017 yang sudah diajukan pemerintah ke
DPR terlihat proyeksi belanja akhir tahun yaitu Rp 2.077 triliun. Sementara
penerimaan negara mencapai Rp 1.714,1 triliun.
Defisit akan ditutup dengan penarikan utang. Total Surat
Berharga Negara (SBN) yang akan ditarik adalah Rp 433 triliun.
"Itu bentuk efisiensi pemerintah. Kami ikuti, kalau ada
kebijakan fiskal seperti itu kami merasa itu disiplin fiskal yang baik,"
ujar mantan Menteri Keuangan ini. (rez)
0 comments:
Posting Komentar