RADARMETROPOLIS: (Semarang) - Menteri Perhubungan, Budi
Karya Sumadi, mengakui masyarakat yang melakukan mudik lebaran, selama ini belum
memilih jalur laut dan menggunakan kapal laut. Ini karfena masyarakat mungkin
masih takut.
"Feeling masyarakat belum ke laut. Ya, mungkin masih
takut," katanya usai melepas "Mudik Gratis Sepeda Motor"
menggunakan Kapal Motor Mutiara Sentosa III di Pelabuhan Tanjung Emas,
Semarang, Kamis (29/6/2017).
Menurutnya, ketakutan masyarakat menggunakan moda transportasi
laut, masih ditambah pula dengan kekhawatiran belum adanya konektivitas moda
transportasi dari pelabuhan ke simpul transportasi lain, seperti terminal.
Budi menegaskan kekhawatiran mengenai konektivitas moda
transportasi dari pelabuhan sudah dikoordinasikan dengan PT Pelni, yang wajib
mengangkut mereka menuju terminal sebagai satu paket transportasi.
Budi menjelaskan lebih lanjut, Kementerian Perhubungan tahun
ini mencoba menawarkan konsep mudik yang menarik, yakni menggunakan kapal laut
yang keistimewaannya pemudik bisa membawa sepeda motor dan gratis.
"Makanya, saya hari ini mengajak Pak Gubernur Ganjar
Pranowo, karena banyak penduduk Jateng yang mudik. Tahun ini, kami
memperkenalkan mudik menggunakan kapal laut yang punya keistimewaan,"
katanya.
Jalur laut dipilih, karena menurut Budi, kapasitas
prasarananya masih longgar dan tahun ini ditargetkan 22-25 ribu pemudik yang
bisa terangkut menggunakan kapal laut dari Jakarta-Semarang dan sebaliknya.
"Tahun ini, kurang lebih 22 ribu pemudik. Tetapi, tahun
depan bisa ditingkatkan sampai 3-4 kali lipat. Ya, tahun ini memang semacam uji
coba karena tahun lalu belum ada," katanya.
Untuk arus mudik menggunakan kapal laut gratis dari
Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dimulai 16-23 Juni 2017, sementara arus balik
dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dimulai 27 Juni-4 Juli 2017.
"Hari ini, memang sedikit karena belum waktunya balik
dan mereka memilih besok. Namun, besok kapasitasnya sudah 95 persen. Harus ada
sosialisasi, edukasi dalam keseharian untuk menggunakan kapal," katanya.
Yang jelas, Kemenhub akan terus mengembangkan program mudik
gratis menggunakan kapal roro dari Jakarta ke Jateng dan Jawa Timur untuk
mengurangi kepadatan sepeda motor di jalan.
"Kalau sekarang masih di kisaran 20 ribu, ya, belum
terlalu signifikan dibanding jumlah pemudik 5-10 juta orang. Namun, kalau sudah
sampai 100-200 ribu pemudik kan bagus juga," katanya.
Menhub juga mengajak gubernur dan kapolda untuk terus
menyosialisasikan keuntungan melalui jalur laut agar semakin banyak masyarakat
yang tertarik mudik menggunakan kapal laut.
"Mudik menggunakan kapal itu lebih entertain, lebih
menghibur. Di atas tidak capek, dapat makan, punya pengalaman baru. Yang lebih
penting, sepeda motor tidak memenuhi jalan antara Jakarta dan Semarang,"
tandasnya. (min)